Melatih Kemandirian Hari ke-2 [Bagian 1]

Tantangan melatih kemandirian di hari Jum'at, 24 Februari 2017 ini adalah tetap aktif dan produktif di masa siklus bulanan. Pagi hari, Saya sempatkan untuk bergegas membeli keperluan sarapan hingga makan malam. Tapi Saya lupa membeli minuman herbal untuk mengatasi keluhan-keluhan yang biasa terjadi ketika siklus bulanan. Alhasil, jam 09.00 perut saya mulas, dan seluruh badan pegal-pegal. Meskipun demikian, Saya tetap menggerakkan tubuh dan berusaha beraktivitas seperti biasa. 

Pukul 11.00 tubuh saya mulai panas dingin, untungnya Suami sudah membelikan minuman herbal yang biasa saya konsumsi. Sekitar pukul 12,30 saya minum herbalnya dan istirahat meringkuk di kamar. Suami mengajak Kirei ikut shalat jum'at di masjid. Jadi saya bisa tenang istirahat. Sekitar pukul 13.00 Saya terbangun, dengan badan berkeringat dingin. Teringat kalau Saya belum memasak nasi lagi. Ada keinginan untuk menunggu suami saja, atau meminta Nisrin yang memasak nasi. Tapi itu semua saya urungkan. Karena ingat, bahwa saya ingin bisa mandiri (lagi) menyiapkan homemade food, masa masak nasi aja harus mengandalkan orang lain? 

Alhamdulillah, nasi yang ada cukup untuk makan siang, tinggal untuk makan malam. Saya pikir, daripada menunda-nunda, lebih baik langsung dikerjakan. Meski badan saya masih panas dingin, tapi saya afirmasi pada diri sendiri, "Saya baik-baik saja, saya sehat dan cukup kuat untuk beraktivitas seperti biasa."


Kemudian saya bergegas pergi ke toko depan rumah, untuk membeli beras 5kg, karena stok di rumah sudah habis. Ternyata, sampai di sana, suami saya juga sedang membeli telur dan berpikir untuk beli beras juga. Hehehe... sehati.

Sore hari, ketika mencuci bedding items, terpikir pula untuk meminta tolong suami. Tapi kemudian teringat, bahwa saya ingin memberikan contoh pada anak-anak untuk bisa mandiri dan cekatan. Maka saya urungkan lagi niat itu. Jadi, saya berhasil menyelesaikan pekerjaan rumah tangga tanpa banyak mengandalkan anak atau suami.

Setelah makan malam, suami Saya langsung turun tangan mencuci piringnya sendiri, kemudian berkata,

"Bun, piringnya sudah dicuci, tadinya mau disimpan saja, tapi tanggung lah, sekalian aja dicuci. Mencuci piring masing-masing setelah makan adalah kebiasaan baik ya? Enggak ada yang menolak berkata demikian. Tapi, biasanya, yang duluan melanggar aturan di keluarga dalam hal cuci piring justru Ayahnya." 

Hehehe.... tapi hari ini Ayah ngasih contoh cuci piring sesudah makan, jadi anak-anak juga makin semangat cuci piringnya masing-masing. 

Pelajaran hari ini, pendelegasian tugas memang penting, terlebih ketika kita sedang sakit. Tapi berusaha mandiri ketika sakit juga menjadi poin yang perlu dilatih. Yang kedua, keteladanan dari orang tua memang sangat berpengaruh bagi kemandirian anak.  

#Level2
#MelatihKemandirian
#KuliahBunSayIIP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar