Hari ke- 10 Tantangan 10 Hari Komunikasi Produktif

Kemarin cuaca cukup bersahabat. Meski hujan rintik menyirami pagi, matahari tetap memberikan kehangatannya hingga sore hari. :)

Setelah menyelesaikan makan siang, beres-beres dan menulis setoran hari ke-9. Saya mengajak Nisrin untuk bergegas menyiapkan perlengkapan crafting. Saya juga meminta Evelyn dan Kirei untuk merapikan mainannya. Tapi ternyata...

"Bunda Aku mau tunggu aja di rumah." Ujar Evelyn.

"Aku juga mau tunggu aja. Main sama Eei" Kirei juga ikut-ikutan.

Waah... gimana ini? Kalau Evelyn ditinggal di rumah, tidak khawatir (Red: Ada neneknya). Dia sudah bisa mandiri. Kalau Kirei? Kalau Kirei berantem sama Evelyn? Kalau tiba-tiba cari Bundanya? Pokoknya Saya belum percaya, kalau Kirei memilih untuk ditinggal. Hehehe.... 

"Kirei... Bunda agak lama pergi ke Perpus Ambunya. Kirei ikut aja ya."

"Enggak ah, Aku tunggu aja. Main sama Eei."

"Kalau gitu.... Kirei sama Eei mainnya di bawah, biar kelihatan sama Kia."

"Gak maaau!! Aku mau main di atas aja!!!" Evelyn langsung menolak dengan agak emosi.

"Kirei aja kalau gitu, kita mainnya di bawah."

"Enggak ah, Aku main di atas aja."

Hmmsss..... rasanya pengen cepet aja bawa mereka ke bawah. Tapi kalau dipaksa, pasti bakal nangis dan rungsing akhirnya.

"Ok, kalau gitu Evelyn... Bunda mau ngomong dulu sebentar.."

Saya mengajak Evelyn membuat komitmen.

"Selama Bunda pergi, Eei harus mengalah sama Kirei yaa... Supaya Kirei gak nangis dan rewel. Bisa?"

"Iya bisa."

"Kirei... kalau mau minum susu, susunya ada di kulkas yaa."

"Iya"

"Kalau mau pipis, bilang ke Kia."

"Iya"

Setelah komitmen itu, Saya memberanikan untuk meninggalkan Evelyn dan Kirei bersama neneknya. Tapi Saya memakaikan pospak pada Kirei. Khawatir Kirei lupa dan ngompol di tempat main. :P
Kemudian Kirei melepas Saya dan Nisrin di depan pintu rumah sambil melambaikan tangan. Aihhhh, kok dia tiba-tiba mau ditinggal. Hhha... Bundanya yang malah heran dan gak percaya. Kata Ibu Saya, itu artinya Kirei semakin paham kalau Bundanya ke luar bukan berarti meninggalkannya. Jadi tidak apa-apa ditinggal saja di rumah. 

Saya dan Nisrin jadi bisa pergi ke Perpus Ambu berdua saja. Bonusnya, Nisrin senang sekali, karena bisa pergi berdua saja dengan Bundanya. Quality Time bersama si Sulung. :D

Kami di Perpus Ambu selama 2 jam-an, melakukan kegiatan #RabuBikin2 yang tertunda dan baca buku. Pukul 16.30 kami pulang.



Sampai di rumah, Kirei sedang tidur. Evelyn langsung laporan,

"Bunda... tadi Kirei mainin kertas, terus tiba-tiba sobek, terus nangis deh... Bukan sama Aku..."

Hihihi... Defensif banget.

"Oh gitu, kertas apa sih? Ada-ada aja ya Kirei..."

Tidak lama, setelah menemani Evelyn makan, Kirei bangun. Sambil menangis tentunya... Tapi tidak lama. Kemudian makan cemilan sama-sama.

"Eh, udah mau maghrib, pipis dan wudhu dulu, setelah itu kita ke atas."

"Aku juga mau pipis..." Ujar Kirei.

Ternyata, selama ditinggal Kirei tidak ngompol.. Katanya Kirei turun dan bilang ke neneknya, kalau dia mau pipis.

"Kia aku teh mau pipis, tapi dipakein pempes sama Bunda, katanya takut akunya kebelet terus kewerweran... hehehe.... Bunda mah.. malah pakai pempess!!"

Hehehehe... iya maaf ya Kirei, Bundanya belum percaya kalau Kirei udah lama lulus toilet training, dan bisa bilang "mau pipis" ke orang lain selain Bunda. 

#hari10

#Tantangan10Hari
#KomunikasiProduktif
#KuliahBunSayIIP

Hari ke-9: Keep Information Short & Simple (KISS)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar