Menjadi Fasilitator A Home Team

Setelah mengikuti Basic Training Fasilitator A Home Team Batch #3, Alhamdulillah dinyatakan lulus, saya jadi termotivasi untuk kembali belajar, mengaplikasikan dan berbagi mengenai A Home Team. 



Alhamdulillah, Saya berkesempatan untuk berbagi dan membentuk 4 circle termasuk keluarga sendiri. 

1. Circle Hs Family (Keluarga Sendiri 😁)
Meski konsep A Home Team ini sudah pernah sampai ke anak-anak, tapi saya tetap sampaikan kembali ke anak-anak. Caranya dengan ngobrol bareng aja. 



2. Circle Maheswari
Ini adalah circle yang terdiri dari 7 Orang Mahasiswa PIAUD STIT Al-Azami semester 4. Melalui Circle ini, saya berhasil membuat 1 prototype boardgame baru. 





3. Circle PIAUD 6
Ini adalah circle yang terdiri dari 10 Orang Mahasiwa PIAUD STIT Al-Azami semester 6. Circle ini belum memiliki nama resmi. Jadi saya namai seadanya dulu. Circle ini kemarin sempat mendapat tantangan untuk mengadakan event ekshibisi. Dalam kesempatan ekshibisi itu, saya ajak mereka untuk menggelar open table boardgame karya mereka ataupun hasil unduh dari internet. 




4. Circle RQE
Circle ini terdiri dari kurang lebih 25 Ibu. Namun saat pelaksanaan sesi pertama, anak-anaknya juga ikut hadir. 
Yang menarik dari circle ini, adalah feedback dari anak-anak. Ada yg seru saat membandingkan Pasar dan Permainan Tim Sepakbola.
Yakni pasar itu tidak ada timnasnya. Kalau sepakbola ada timnasnya. Tapi dari celetukan ini muncul obrolan mengenai pasar juga bisa keren dan ada tim.
Misalnya di marketday sekolah. Ada timnya, semua anak berbagi peran. Ada tujuan yang sama.. belajar berdagang dan belajar jadi pembeli yang baik, melariskan dagangan teman. 
Kemudian, pasar kaya h*permart juga keren. Karena ada tim marketing dan karyawannya 

Anak-anak juga mudah memahami esensi mengapa kita perlu membangun tim, melalui analogi Pasar dan Permainan Tim Sepakbola.
Endingnya anak² sepakat kalau mau keren harus punya tim. 





Lalu dari obrolan itu directing ke para ibu jadi lebih mudah. Bahwa tiap keluarga, memiliki karakter anggota yang berbeda, sehingga potensi dan indikatornya beda-beda. Jadi, standar kualitas keluarga kita tidak akan sama. Dan g usah membandingkan dengan indikator keluarga lain. Karena membandingkan itulah yang bisa membuat kita tidak bahagia.

Aksi selanjutnya, saya akan menyelesaikan revisi boardgame. Supaya saya bisa mengajak circle saya main bareng. Dan juga merevisi naskah catatan belajar 30 Hari Membangun A Home Team, yang 2 tahun lalu sempat saya buat. 

Ada yang mau belajar membangun A Home Team dan membentuk circle? Boleh hubungi saya via email: dzikra88@gmail.com atau DM instagram @chikadzikra 😉

Tidak ada komentar:

Posting Komentar