Belajar Menjadi Fasilitator Konferensi Perempuan Indonesia

Diksi dan Peran Fasilitator, sepertinya baru mulai akrab dan lekat setelah masuk ke Institut Ibu Profesional. Karena di Institut semua murid semua guru, dan konsep fasilitasi lebih cocok untuk kegiatan belajar dari dan untuk member.



Pengalaman memfasilitasi saya dengan benar mungkin belum ada yang bisa dicatat sebagai proses yang 100% benar. Banyak banget error nya. Dimulai dari menjadi Fasilitator Online Kuliah Matrikulasi, Fasilitator Offline Kuliah Bunda Sayang di Cianjur, Fasilitator Online Kuliah Bunda Sayang 1 s.d 4, lalu mengisi Training for Facilitator IIP secara offline di Depok. Setelah itu.. peran saya berganti menjadi Rektor dan sekarang Ketua Yayasan. Dan.. perlahan.. saya semakin jarang memfasilitasi audiens dengan jumlah banyak. Paling hanya memfasilitasi kegiatan meeting internal. Jadi.. bisa dibilang saya mengalami Learning Loss saat pergantian peran dalam hal Fasilitasi. 

Lalu "tiba-tiba" saya diamanahi menjadi Fasilitator Konferensi Perempuan Indonesia, baik Online maupun Offline. Waaah.. kaget dan berasa pengen mundur... Tapi Ibu Septi menyampaikan.. bahwa ini kesempatan belajar lagi.. dan memang inilah yang jadi "priviledge" pengurus/timnas/member aktif di Ibu Profesional. Masih ada waktu untuk mempersiapkan diri.. dan akan diberikan pendampingan. Nah setelah mendengar itu.. saya coba terima dan mantapkan pada diri, bahwa saya bisa belajar dan berkembang lagi.

Di KPI Online, saya menjadi Fasilitator untuk sesi Aku dan Negaraku. 😆 Kaget lagi dong.. Karena kaya sehari-hari masih jauh banget gitu mikirin negara.. bahkan sebagai rakyat level RT pun.. aku biasa-biasa aja.. 🤐 Kok ya ini megang sesi level negara.. Nah meski keder.. untungnya Narsum sesi Aku dan Negaraku adalah Ibu Tri Mumpuni! Waaa waaa... Excited banget jadinyaaaa... Karena sudah pernah bertemu langsung di Konferensi Ibu Profesional 2019. Setelah itu cuss.. aku Fokus mempelajari profil dan gerak langkahnya ibu Puni dari berbagai sumber. 

Sebagai Fasilitator KPI Online, kami dibekali sesi Coaching dari Ibu Septi, Pak Dodik, Mba Hamidah.. dan saya sendiri juga didapuk sebagai coach 😆 Beginilah uniknya Ibu Profesional.. semuanya selalu dari kita untuk kita. 🤭

Fasilitator KPI Online, dikenal sebagai Perajut Makna. Perajut Makna bertugaa untuk memandu sesi obrolan bersama narsum, agar narsum bisa memyampaikan output yang sudah direncanakan secara mengalir... Dan kemudian Perajut Makna akan merajut "makna-makna" dari sesi sebelumnya.. ke sesi miliknya.. dan mengantar ke sesi sebelumnya. 

Nah.. diantara segudang keterampilan fasilitasi online.. saya paling keder sama platform streamyard dan memberikan feedback spontan secara live. Karena saya tidak pernah jadi operator platform live streaming.. sinyal sungguh naik turun tidak bisa diandalkan.. kemudian saya love menggunakan hp.. dimana untuk membuka kolom chat.. sangat beresiko salah pencet.. dan malah keluar dari studio. Namun Alhamdulillah.. sesinya lancar.. Hanya ada 1 poin yang kurang tergali, karena memang terbatas durasinya.. dan tidak sempat bertanya lagi. 

Setelah dipikir-pikir.. faktor keberhasilan saat memfasilitasi adalah karena: 

  • Aku mempelajari profil narsum secara mendalam. 
  • Menganalisa pertanyaan dan jawaban yang pernah diajukan pada narsum melalui event/podcast yang sudah ada. 
  • Merencanakan daftar pertanyaan. 
  • Latihan di depan cermin
  • Ada support system di balik layar studio
Alhamdulillah...

Selesai memfasilitasi KPI Online.. bersiap menuju KPI Offline.. nah ini makin nervous..
Karena memang selama 4 tahun terakhir, saya hampir tidak pernah bicara di depan publik/panggung. 
Jadi.. yang saya lakukan adalah.. mengikuti sesi coaching Fasil Offline dengan penuh kesungguhan, Merencanakan Proses Fasilitasi, Latihan di depan cermin.. dan... menggali referensi ilmu dan keterampilan fasilitasi dari buku, artikel dan youtube, dan.. latihan membuat one page concept.

Yang paling saya khawatirkan adalah soal bagaimana mengangkat energi dan keriuhan peserta.. Karena learning loss ituu.. 😖

Latihan jadi fasil icebreaking.. tapi kok kaya fasil outbound dan guru paud ya.. 😫 Simulasi berkali-kali.. tetep gak sreg..

Akhirnya saya putuskan untuk pakai mode stay calm aja.. ☺️

Di hari pertama KPI Offline, sesi fasilitasi pertama diawali oleh Pak Dodik. Waaaaaa... terkesima lagi sama performance bapak.. jam terbang puluhan tahun memang sungguh nyata terlihat. Dan bikin aku keder lagi dong... Tapi untungnyaaa... Sesi aku beda hari. Jadi kaya bisa reset titik awal.. gak setinggi Pak Dodik. 

Setelah seluruh sesi KPI Offline hari pertama selesai, seluruh Fasilitator mendapatkan briefing dari Ibu Septi. Yang menenangkan adalah...
  • Fasilitator boleh jadi dirinya sendiri
  • Fasilitator boleh bawa cue card/catatan konsep fasilitasi
  • Fasilitator fokus pada 1 keterampilan fasilitasi yang ingin dilatih. Dan aku fokus pada short & direct instruction.  

Show Time

Pagi hari setelah di make-up oleh mba Addien, aku langsung sarapan sesantai mungkin.. tapi tetep ada momen keselek dong.. karena kurang mindful 😆😅

Masuk ke hall.. ada yang bikin agak panik.. "kemana pesertanya?" 😆 Pesertanya masih proses moving dari olahraga-mandi-sarapan.. Hiyaaaa... beneran dag dig dug ituuu..

Alhamdulillah sesi bisa segera dimulai.. meski seluruh peserta belum genap hadir. 



Sebelum sesinya dimulai.. asumsi saya Pak Dodik akan menyaksikan sesi saya hingga selesai.. ternyata tidak.. Dan saya berasumsi bahwa saya melakukan kesalahan.. lalu Pak Dodik pergi keluar hall.. Padahal enggak.. 😅 Pak Dodik pergi ya karena memang sejak awal tidak akan menyaksikan sesi Fasilitasi. Supaya seluruh Fasilitator tidak gugup.. Di sesi aku Pak Dodik tuh cuma mau menyapa Fans nya aja.. 😂 Eaaa.. makanya Don't Assume!

Sesi  saya diberi Nama Sapintrong (Bersama Pintar Forecasting). Jadi saya mengambil konsep bermain Sapintrong untuk Forecasting. Setelah bermain Saointrong.. diharapkan peserta jadi mendapat insights.. bahwa ketika kita loncat tanpa ada target ketinggian.. ya loncatnya gak akan tinggi. Dan jika kita punya target tinggi.. tapi sebelumnya tidak latihan loncat dari ketinggian bertahap.. ya pasti ragu dan takut. Ketika kita sudah bertahap loncat dari ketinggian rendah ke tinggi... kita pun tidak bisa ujug-ujug loncat.. harus ada persiapan, ancang-ancang dan atur strategi..




Dan maka dari itu kita perlu Forecasting Masa Depan. 

Nah setelah itu.. masuk ke penayangan Video Indonesia 2050 by Najwa Shihab, yang menunjukkan masa depan layaknya Disaster Movie. Setelah menonton disaster movie.. peserta dipandu agar menyadari.. bahwa kondisi kita yang saat ini serba nyaman.. bisa membawa kota pada kondisi lemah. Dan kondisi lemah.. akan membawa kita pada kondisi sulit. Kondisi sulit akan membawa pada kondisi kuat.. 
Pertanyaannya.. apakah kita akan diam saja, menjadi lemah dan menghadapi kesulitan? Atau bisakah kita memprediksi kesulitan.. dan bergerak menyiapkan ragam strategi sebelum kesulitan itu hadir?

Setelah itu.. peserta dipantik untuk mengenali isu SDGs (Ada 17), dan menggali ide gagasan untuk setiap cue card. 

Penggalian gagasan dilakukan secara bergantian. Agar seluruh peserta bisa menjelajah ragam isu yang ada. Kemudian.. setelah selesai diskusi, ada sesi 1 minute presentation dari setiap kelompok. 




Alhamdulillah semuanya selesai.. poin outout yang ditargetkan juga selesai..

Legaaa rasanya.. meski agak lemes sesudahnyaaa.. karena ya banyak yang tidak sesuai ekspektasi.. dan aku merasa kurang riuh. 

Tapi ternyata.. ada yg missed di pemahaman saya.. yakni Memfasil sesi Konferensi ya memang tidak harus jadi heboh seperti sesi Outbound.. Yaaaa.. nyesel banget aku gak nanya soal ini sebelumnya. 

Keraguan aku memfasil karena tidak bisa heboh.. justru sebenarnya bukan kendala.. 

Yang jadi PR nya.. bagaimana agar bisa lebih blended dengan situasi dan lebih relax saat memfasil dengan suasana serius. 

Icebreaking bukanlah hal receh yang mesti heboh.. tapi merupakan materi yang harus berkaitan dengan output yang ingin dicapai.. Dan sebenarnya di sesi aku sudah on track..
Tapi akunya tegang.. 😆

Ya.. demikian.. Memfasilitasi KPI ini jadi langkah pertama aku menghentikan fase Learning Loss aku... 

Dan.. sekarang.. aku sedang merencanakan proses belajar menjadi Fasilitator berikutnya.. 🤩

I Love to Learn

Tidak ada komentar:

Posting Komentar