Balon Kebahagiaan di Tahun Baru

Menjelang akhir tahun atau di awal tahun, biasanya kita menetapkan impian atau resolusi baru. Biasanya kata bahagia juga disematkan dalam rangkaian resolusi tahun baru. Semoga tahun 2024 lebih bahagia.. lebih berkah. Meski semua orang di dunia ini nampaknya memiliki doa yang sama, bahagia. Tapi yang Allah kabulkan itu pasti dalam bentuk yang berbeda-beda kan? Misalnya seorang pemimpin desa yang bijak, berdoa agar tahun ini warganya dipenuhi dengan kebahagiaan. Nah lalu Saya juga berdoa agar anak-anak bahagia. Nah.. pasti beda “tafsir” bahagianya kan? Jadi berdoa bahagia secara umum itu memang sebenarnya masih abstrak. Atau kita sudah pasrah dan ikhlas.. terserah jalannya mau kaya gimana.. pokoknya bahagia?


Jadi harusnya gimana dong ya? 

Hmm.. nah saya pernah mengikuti sebuah kursus singkat tentang kebahagiaan. Katanya.. kebahagiaan itu seperti balon. Kebahagiaan seseorang itu bisa dilihat oleh orang lain. Kalau kamu tidak bahagia, pasti kelihatan. Dan kalau kamu bahagia, orang lain akan ikut melihatnya.


Kenapa bisa kelihatan? Menurut Prof. Ed Diener dari University of Virginia:

  • Hasil scan Aktivitas Prefrontal otak, berkaitan erat dengan kebahagiaan manusia.
  • Kadar hormon serotonin kortisol sepanjang hari juga bisa menunjukkan ukuran kebahagiaan. 
  • Orang yang bahagia, mampu mengingat lebih banyak hal baik dibandingkan hal buruk.
  • Reaksi kita terhadap hal buruk dan baik bisa menunjukkan kadar kebahagiaan kita.
  • Apa yang seorang teman atau keluarga katakan tentang kebahagiaan seseorang itu valid. 

Jadi.. secara ilmiah.. kebahagiaan itu bisa terlihat. Dan secara alami pun.. kita sesama manusia, bisa melihat apakah orang di hadapan kita ini bahagia atau tidak.


Jika bahagia itu seperti balon, maka ukurannya bisa berbeda-beda, apa yang mempengaruhinya?


Balon yang asli pasti dipengaruhi oleh berapa banyak udara/gas yang masuk, dan apakah ada lubang yang membuatnya kempes.


Kebahagiaan juga sama.. kebahagiaan itu bisa dipompa. Dan ada banyak hal yang bisa membuat kebahagiaanmu kempes. Semakin banyak dan besar lubangnya, akan semakin cepat balonnya kempes.


Untuk memompa kebahagiaan, kita bisa tentukan apa saja yang membuat bahagia. Dan cobalah untuk memompanya dengan kadar yang cukup jangan berlebihan.


Selain itu.. kita juga perlu tahu 6 hal yang bisa menjadi lubang atas kebahagiaanmu. 


1. Merendahkan nilai kebahagiaan

Maksudnya kita menetapkan definisi yang tidak tepat mengenai kebahagiaan. Atau yang ditetapkan sebagai kebahagiaan.. ternyata malah membuat keluarga, orang terdekat atau segala hal dalam hidup jadi berantakan. Maka kebahagiaan itu.. tidak pernah mengorbankan apapun. Jadi.. mari renungkan kembali.. definisi bahagia versi kita..

2. Mengejar level superior

“Aku bahagia jika bisa mengalahkan si A.” 

“Aku bahagia jika bisa membeli xxxxx.”

Bahagia tidak pernah bersanding dengan sesuatu yang egois atau hanya sekedar ingin memuaskan nafsu / keinginan semata.

3. Menjadikan diri miskin hati

Ketika kita memiliki banyak pra syarat untuk merasa bahagia. Maka saat itu.. kita sedang memiskinkan diri sendiri.. dan menjauhkan diri dari kebahagiaan.

4. Terlalu ingin mengendalikan atau Terlalu fokus pada hal di luar kendali. 

5. Tidak mempercayai hidup dan orang lain

Ketika ada pikiran bahwa hidup ini tidak berpihak pada kebahagiaan.. maka semesta tidak akan menggerakkan yang memihak pada kebahagiaanmu. Kenapa? Karena tidak percaya.. tidak satu frekuensi. 

Jika kita tidak percaya pada orang yang patut kita percayai.. Maka orang itu lambat laun pasti akan menjauh.. dan tidak bisa memberikan sikap terbaiknya untuk kita. Padahal bisa jadi orang tersebut punya banyak potensi untuk “melengkapi” kita.

6. Tidak berkeinginan atau tidak mampu mengenali dan menggunakan sesuatu dalam diri yang biasa kita sebut “panggilan jiwa/panggilan hidup”. 

Setiap orang memiliki misi hidupnya.. Berjalan di jalur hidup masing-masing.. Kita tidak akan bisa nyaman berada di jalur yang bukan miliknya. 


Jadi… apa definisi bahagiamu di tahun 2024? Yuk dirumuskan..!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar