Menguatkan Fisik Menjernihkan Pikiran

Senang olahraga, tangkas dan sporty, sebelumnya belum pernah jadi gambaran diri saya maupun keluarga kami. 😅😆 Namun, 2 tahun terakhir, value tersebut nampak mulai tumbuh dalam keluarga kami.

Dimulai dari kami senang jalan kaki ke mana-mana, lalu coba bermain bulu tangkis, hingga mulai bersepeda, dan mulai belajar lari. 




Dari mana ini bermula? Dari anak-anak. Jadi.. bukan kami yang mengajak anak, tapi kami termotivasi oleh keinginan dan minat anak-anak. Alhamdulillah.


Teringat di masa kecil, saya termasuk anak yang senang bergerak, ada rasa penasaran dan antusias ketika masuk pelajaran olahraga. Tapi berulang kali kecewa karena kesempatan dan feedback yang diperoleh sangat tidak supportive. Efeknya.. saya jadi tidak menangkap esensi berolahraga. Padahal.. namanya manusia semua perlu berolahraga. 


Saya sempat pesimis bisa melakukan aktivitas olahraga, karena adanya saran dokter untuk hanya melakukan olahraga ringan. Tapi setelah mengikuti saran dan program dari dokter, kondisi saya tidak berubah. Dan itu jadi pemacu saya untuk mencari jalan lain.


Saya belajar lagi mengenai kesehatan tubuh dan nutrisi, dan mengkonsultasikan kondisi saya pada ahlinya. Alhamdulillah, saya jadi lebih memahami tubuh saya. Dan justru menjadi tau, apa yang menyebabkan kondisi saya kurang fit. Dan tau.. pola makan seperti apa yang saat ini cocok untuk saya. 


Setelah belajar memperbaiki pola makan, saya semakin ingin untuk mencoba bersepeda. Cukup lama saya mencari referensi untuk menguatkan bahwa saya bisa bersepeda. 😅 Karena di beragam referensi, bersepeda memang termasuk olahraga sedang - berat. Kali pertama saya bersepeda lagi, ya.. terasa sekali beratnya. 


Karena masuk kategori olahraga sedang - berat, saya juga awalnya hanya membatasi sepeda jarak dekat saja.. Asal bersepeda. Tapi seiring bertambahnya pengalaman, saya semakin ingin mencoba bersepeda ke berbagai tempat. Ditemani suami, saya mulai menjelajah tempat-tempat yang lumayan jauh dengan bersepeda.


Dari situ.. kebutuhan nutrisi saya meningkat, saya semakin ingin menguatkan fisik saya. Karena itu.. saya coba belajar lagi untuk bulking. Masih dalam tahap belajar dan belum intensif. Karena ketika ingin bulking, sebenarnya memang tidak boleh terlalu sering bersepeda. Kenapa? Ya karena kategorinya olahrag sedang - berat ya... Bersepeda itu membuat tabungan kalori cepat berkurang. Apalagi bersepeda di Salatiga.. luar biasa medannya.. 


Jadi saat ini.. saya masih berusaha menyeimbangkan antara keinginan dan kebutuhan fisik saya. 


Namun demikian.. saya tidak mau membatasi lagi diri saya dengan stigma, "cukup olahraga ringan atau stretching." No! Saya bisa lebih dari itu.. dan saya perlu meningkatkan kekuatan fisik saya. Karena saya ingin tetap sehat, kuat dan bugar jika dianugerahi usia panjang. 


Selain menguatkan fisik, ternyata berolahraga membantu saya untuk menjernihkan pikiran, menyeimbangkan emosi. Selama berolahraga atau bersepeda, saya jadi bisa lebih fokus melatih pernafasan, mengenali sinyal tubuh, dan berdialog dengan diri. 


Entah kapan, kondisi fisik saya akan ideal. Tapi satu yang pasti, saya tidak bisa menunggu kondisinya ideal baru mulai berolahraga. Maka... bismillah.. saya jalani saja, sambil terus belajar dan fokus pada perkembangan diri. 


Godaan untuk membandingkan progress berolahraga dengan orang lain selalu muncul. Tapi saya punya batasan yang bisa melindungi saya. Yaitu.. setiap orang terlahir dengan kondisi unik, maka kemampuan olahraga juga tidak bisa dibanding-bandingkan. Fokus pada progress diri hari ini dan hari esok. 


Di bulan Februari.. saya akan pergi ke Malang. Semoga ada kesempatan untuk bersepeda di sana. 🥰


Tidak ada komentar:

Posting Komentar