Di Rumah, Matamu Berbinar-binar

Kaya wawasan, kaya gagasan, kaya aktivitas. Tahapan Fitrah Based Education ini dibahas terus menerus sejak Matrikulasi Ibu Profesional. Saat ini, Evelyn dan Kirei sedang ada pada tahapan memperkaya wawasan. Sementara Nisrin, sudah pada tahapan memperkaya gagasan. Terasa sekali perkembangan kebutuhannya, dan sesuai dengan tabel berikut ini:
Tahapan ini wajib dilalui, agar Fitrah anak terjaga, dan kita bisa menemukan sesuatu yang membuatnya berbinar-binar. Sesuatu yang ia sukai (Enjoy), secara gigih ia tekuni (Easy), dan tak mudah merasa puas dalam mempertajamnya (Excellent), dan suatu hari nanti ia bisa berkarya, berbagi dan memetik kerja kerasnya (Earn).

Pagi hari, Kirei dan Evelyn terbangun dengan rengekan khasnya. Saya mengajaknya untuk bangun dengan bantuan Talking Doll, Kirei langsung menyambut ajakan saya untuk berwudhu dan shalat bersama. Lain lagi dengan Evelyn, tubuhnya yang kurang fit membuat emosinya tidak stabil. Butuh beragam trik dan ajakan agar ia mau bangun dan mandi pagi. 

Pagi itu, Saya menemukan binar-binar di mata Kirei ketika wudhu dan shalat berjamaah. Itu membuat pagi Saya terasa penuh energi. 

Alhamdulillah, energi positif menular pada Nisrin. Ketika saya menantangnya, "Nisrin.. bisa buat sarapan untuk kita gak ya?" dan ternyata ia menyambutnya dengan antusias. "Aku bikin nasi goreng!"

Saya memberikan ruang bagi Nisrin untuk memasak sendiri. Tanpa didampingi saya, Evelyn atau Kirei. Dia membuat nasi goreng dengan mata yang berbinar-binar. 

"Nisrin senang masak?"
"Yaaa Aku senang aja bisa bebas masak sendiri."

Hoo.... anak pre-teen ini memang perlu lebih banyak ruang untuk melakukan kegiatan tanpa adik-adiknya. 

"Nisrin bakal jago masak nih.."
"Yaa... gak tau, aku lagi seneng aja."

Setelah memasak, Nisrin menyerahkan penyajian pada Evelyn. 

"Aku udah masak, giliran kamu yang hias dan susun di piring ya! Kamu kan senengnya berkreasi." ujar Nisrin pada Evelyn.

Nasi Goreng bikinan Nisrin, dihias oleh Evelyn
Dan benar saja, jika dibandingkan melakukan proses masak, Evelyn lebih berbinar-binar ketika menghias nasi goreng. Ia juga lebih antusias membuat compost art dibanding mengikuti proses masak-memasak. Aha! Satu petunjuk tentang Evelyn telah ditemukan.

Setelah nasi goreng tersaji cantik, kami makan bersama. Kirei pun dengan lahap menghabiskan nasi gorengnya. Setelah itu ia bersorak, "Hore.. aku duluan habis, aku cuci piring ya.."

Dia bergitu semangat mencuci piring. Bukan hanya piring bekasnya, tapi semua perlengkapan makan yang tidak mudah pecah, ia cuci. Meski membuat bajunya basah kuyup, tapi binar-binar di matanya membuat saya tersenyum bahagia.

Cuci piringnya semua yang gak pecah! Hebat...!!
Bertepatan dengan HUT RI ke-72, di Taman kompleks diadakan lomba khas 17 Agustus. Saya mengajak anak-anak untuk melihat dan berpartisipasi. Sampai di Taman, anak-anak bertemu dengan teman-temannya. Saya pikir, anak-anak akan antusias dan mau berpartisipasi. Tapi ternyata tidak, mereka hanya berkata, "Nonton saja bunda, penasaran."


Entah karena suasananya kurang nyaman, atau memang anak-anak sudah merasa cukup dengan perlombaan yang sebelumnya telah diadakan di sekolah Qurratu'aini. Saya tidak memaksa. namun saya memperhatikan, bahwa anak-anak nyaman ketika melihat teman-temannya berlomba. 

Tidak lama, kami memutuskan untuk meninggalkan area lomba dan pergi ke tempat lain. Setelah menyelesaikan keperluan di luar rumah, kami pulang.

Objek apa saja bisa menarik perhatiannya :D
Anak-anak langsung masuk ke kamar dan asyik mengobrol. Mereka senang berimajinasi dan bermain peran. Nisrin adalah sang penulis skenario, sementara Evelyn pengarah gaya atau sutradara. Kirei juga tidak mau kalah, ia meminta peran. Dan... mereka bermain dengan suka cita. :)

Alhamdulillah... hari ini Saya melihat mata anak-anak berbinar ketika melakukan aktivitas di rumah. 
Besok, harus lebih semangat memperkaya wawasan dan gagasan anak-anak. 

#tantangan10hari
#Level7
#KuliahBunSayIIP
#BintangKeluarga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar