Melatih Kemandirian Hari ke-8

Menjaga konsistensi supaya bisa melatih kemandirian itu ternyata....tidak lebih mudah dibandingkan tantangan komunikasi produktif. >.<

Mungkin karena ketika praktek melatih kemandirian, kita harus mengkombinasikan poin-poin komunikasi produktif. Jadi kalau tidak memakai komunikasi produktif, anak-anak malah melakukan diluar ekspektasi. Kurang tepat juga sih, memakai satu standar ekspektasi, harusnya lebih sabar hingga anak paham dan melakukan sesuatu atas kesadaran diri sendiri. *.*

Jum'at, 3 Maret 2017 anak-anak bisa terkondisikan untuk melakukan rutinitas pagi. Karena.... mereka tahu, kita akan jalan-jalan sambil singgah di masjid agung cianjur untuk shalat dhuha. Nisrin menyiapkan bekal Kirei dan Evelyn. Menawarkan mukena dan kerudung. Juga memastikan tas mana yang akan dipakai oleh Kirei.


Soal rutinitas pagi, bisa dibilang sukses. Tapi kemudian....

"Sendal Aku yang ungu manaa?!!! Aku maunya pakai sendal ungu!!!"

Ketika akan berangkat, sendal evelyn yang warna ungu tidak ada. Saya minta ia untuk cari di rak sepatu, jawabnya malah sambil teriak-teriak...

"Udah Aku caari!!!"

Kemudian saya minta Nisrin bantu cari di ruangan lain, barangkali Evelyn lupa menaruhnya ketika masuk lewat pintu samping. Sementara Saya mencari di lantai 2 dan membawa 2 pasang sepatu lain milik Evelyn.

"Eei... sendal ungunya gak ketemu, mungkin Eei lupa, simpannya di mana? Pakai sepatu lain aja. Nih... mau yang mana?"

"Aku maunya sendal ungu!!" teriaknya sambil menangis dan teriak-teriak.

Akhirnya Kami menunda pergi jalan-jalan pagi dan melakukan aktivitas lain. Saya jelaskan pada Evelyn, boleh marah dan kesal, boleh nangis, tapi tidak teriak-teriak. Bunda mau nemenin temen-temen belajar. 

Ternyata dia memilih untuk masuk ke kamar. Sementara Saya dan anak-anak kemudian tetap berangkat jalan-jalan tanpa Evelyn.

Singkat cerita, kami jalan-jalan, shalat dhuha dan makan siang di taman. Pulang ke rumah, Saya mengecek kondisi Evelyn. Dia sedang berkreasi dengan kertas-kertas bekas, seperti biasa. :D

"Eei lagi apa? Mau makan?"

"Mau...." jawabnya dengan tenang. 

Setelah disodori makan siang, barulah saya tanya apa yang dilakukan selama kami pergi, dan meminta ia untuk tidak mengulanginya. Hingga ini ditulis, maka Saya ingatkan untuk selalu menyimpan sepatu di tempatnya, supaya ia tidak bingung ketika akan pakai. 

#Level2
#MelatihKemandirian
#KuliahBunSayIIP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar