Hari ke-2 Tantangan 10 Hari Komunikasi Produktif

Di hari ke-2 Saya memulai hari dengan melatih komunikasi pada diri sendiri. Pagi hari selalu menjadi tantangan. Saya bukan tipe Ibu Rumah Tangga yang cekatan dan sat sit set beres-beres rumah dari dini hari. Saya justru memulai hari dengan menulis di blog atau membuka organizer. Kelihatannya keren ya? Padahal itu adalah proses Saya melatih Time Management dan mengatur emosi. Kesannya Saya memiliki emosi yang labil ya? Yaa sebenarnya memang belum mencapai stabil.. @.@ Intinya adalah mengafirmasi diri dan berusaha untuk berpikir dan bersikap positif. 


Tapi membaca tulisan mba Lala di Rumah Inspirasi mengenai "Eat That Frog", cara Saya memulai hari masih kurang tepat. Seharusnya, Saya mengerjakan 1 aktivitas yang paling tidak Saya sukai, barulah mengerjakan yang lain-lain. Dan... "Eat Our Frog" itu... merupakan tantangan besar. Tantangan karena banyak alasan dari dalam diri untuk tidak memulainya. 

Hari ke-2 Saya memang belum berhasil memakan kodok di pagi hari. Tapi Saya dan anak-anak berhasil Sarapan dengan abon favorit. Hehehhe...

Jadi, dua hari sebelumnya, Kirei ingin sekali makan nasi abon. Tapi di rumah tidak ada stok abon. Baru kemarin Kami mendapatkan Abon favoritnya. 

Kirei masih sering menangis kalau bangun pagi. Belum konsisten, kadang nangisnya sebentar, kadang tantrum gak jelas. Biasanya kalau tantrum di pagi hari, dia mimpi yang aneh, terus terbawa ketika bangun. Kemarin juga begitu. Dia mager. Merengek-rengek tidak mau bangun. Langsung deh.... pengennya langsung gendong dia ke kamar mandi. Tapi...... karena sebelumnya mood Saya sudah dikondisikan, jadi Saya tidak terbawa tantrum. 

"Eh... anak Bunda yang paling kecil udah baanguun..."

"Aku mah udah besyar!!!" sambil nangis teriak-teriak...

"Anak besyar kita mandi yuk.."

"Gak mau mandi!!! Aku mau ti..dur....... Mau i...tu......!!!" Nangis terus....

"Yah... padahal Bunda mau belanja, beli sarapan... Katanya kirei mau makan nasi abon ya..."

"Iyyaaa... mauuu... mau ikuut..."

Hehehe.... pokoknya kalau mood Saya bagus dan tidak ikut tantrum, menangani tantrum Kirei gak perlu sampai bikin keringetan. Dan... sepertinya berlaku juga untuk hal lainnya. Keep Calm.

Sarapan pagi berhasil menjadi family forum yang menyenangkan. Kirei senang, Evelyn juga tenang... karena sudah makan nasi. (LOL) Jadi... untuk Evelyn, sebelum melakukan kegiatan apapun, dia harus tenang dulu perutnya. Dan... perutnya cuma bisa tenang kalau sudah makan nasi. Hihihihi.... Jadi, seringkali sarapan kami layaknya makan besar. Diawali dengan buah, dilanjutkan dengan kembang tahu, makan nasi uduk (1/2 porsi biasanya), lalu makan cemilan yang manis-manis seperti sereal coklat atau wafer. 

Siang hari, Saya juga bisa mendapatkan me time selama 30 menit, sementara anak-anak main rumah-rumahan di kamar Evelyn. Setelah itu, Saya menyiapkan makan siang. Kami berdialog mengenai: mau ke Perpus Ambu atau tidak. Karena hari Rabu adalah #RabuBikin2 di sana. 

"Bun.. Kita mau ke Perpus?"

"Iya, kan hari Rabu. Terus Evelyn dan Kirei juga sehat, jadi kita bisa ke sana."

"Emang Kita mau bikin apa?"

"Apa ya? Menurut Nisrin bagusnya kita bikin apa? Yang gak perlu banyak bahan.. Soalnya bahan-bahannya udah mau habis."

"Yaa Aku gak tau lah.... Terserah Bunda aja."

"Yaa Nisrin bantu cari ide dong...."

"Enggak ah. Pokoknya kalau ada kegiatan bikin-bikin, Aku ikut. Kalau enggak, Aku tunggu di rumah aja."

Dan kemudian dia melanjutkan baca buku. Hmmssss.... percakapan seperti tadi berulang sampai akhirnya

Kami sepakat berangkat membawa perlengkapan crafting tanpa bahan, dan berencana membuat pohon dari bahan-bahan yang ada di perpus. Sebelum ke Perpus Ambu, Kami singgah di rumah teman untuk mengantarkan Cheese Kit. Saya menggendong Kirei yang tertidur. Saya minta Nisrin untuk mengucapkan Salam dan membuka pagar. Dan dia menolak. "Gak mau ahhh... malu." Langsung tepok jidat deh...

Gemesssss..... kadang dia berani, kadang enggak. Pengen rasanya melotot dan bilang, "Masa bilang salam aja malu?!!!!" Soalnya kalau sambil gendong Kirei itu kan.... berat, capek dan nafas terengah-engah, jadi kurang oksigen, jadi cepet emosi... (Alesan aja)

Tapi sekali lagi, Saya ada dalam kondisi sadar. Saya tarik nafas.... dan bilang

"Nisrin... masa malu?" Nada datar tapi masih ada 'masa' nya. :P

"Nisrin cukup bilang salam kaya biasa... cuma suaranya agak keras." Tetep manyun, gak mau.

"Nisrin... ayo... salam kaya biasa aja."

"Assalamu'alaikum..." suaranya kecil..

"Assalamu'alaikum....!!!" suaranya lebih besar tapi Saya agak melotot... wkwkwkwkwk.....

Setelah itu, ada kejadian-kejadian lain yang bisa menjadi ladang praktek Komunikasi Produktif baik di Perpus Ambu dan di Rumah. 


Singkatnya, Saya mampu untuk tetap sadar sampai waktu isya tiba. Yeay... peningkatan dibanding hari sebelumnya.

Hari ke- 1: Clear & Clarify
Hari ke- 2: Komunikasi dengan Diri Sendiri di pagi hari

Keep it up!!

#hari2
#Tantangan10Hari
#KomunikasiProduktif
#KuliahBunSayIIP



Tidak ada komentar:

Posting Komentar