Menyiapkan Weekend yang Lebih Seru

Tiada hari tanpa tantangan. Rasanya itu dialami oleh semua orang di dunia ini. Hari Jum'at biasanya merupakan housekeeping day bersama anak-anak. 

Mulai dari cabut rumput di halaman belakang, bongkar kardus dan bahan untuk berkreasi, sampai deep cleaning perabotan rumah. 

Tapi tidak semua jum'at kondusif. Misalnya saja kali ini, Nisrin sudah punya janji dengan sahabatnya untuk bertemu di Sekolah Qurratu'aini. Biasanya, di hari jum'at kami tidak ke sana, tapi karena Nisrin ada janji, jadi kami harus ke sana. 

Pikiran mulai terbagi, memikirkan rumah dan pekerjaan rumah tangga yang ditunda. Terbayang jika di hari Sabtu punya to do list dengan jumlah lebih banyak. Namun saya coba alihkan pikiran itu pada kegiatam yang lebih produktif, seperti menyelesaikan Penilaian Fasil dan melanjutkan dekorasi dinding sekolah.

Saat akan pulang ke rumah, tiba-tiba Saya memutuskan untuk singgah ke supermarket dulu. 

"Kita belanja mingguannya sekarang aja yuk! Jadi besok kita punya waktu lebih untuk kerjain project lain sama Ayah." Saya mengajak anak-anak untuk melakukan sesuatu di luar kebiasaan. 

Anak-anak setuju, dan mereka berjanji akan bekerja sama membawa barang belanjaan. 

Ya, biasanya belanja mingguan hampir selalu di hari Sabtu bersama Ayahnya. Tapi kali ini tidak. Saya pikir.. Jika Saya melakukan persiapan kebutuhan mingguan lebih awal, akan ada waktu luang lebih banyak di hari Sabtu dan Minggu. 

Setelah berbelanja dan sampai di rumah, Nisrin minta izin untuk menggunakan laptop untuk belajar membuat poster. 

Nisrin sedang belajar cara menggunakan canva

Dengan menggunakan poin-poin komunikasi produktif.. saya bertanya pada Nisrin..

"Standar sore itu apa?", dengan intonasi dan suara ramah
"Ok.. Aku mandi dan shalat ashar dulu. Setelah itu Aku boleh pakai laptop yaa.."

Sementara Nisrin menyelesaikan standar sore, Saya menyiapkan persiapan menu akhir pekan, dan merapikan area ruang makan dan dapur, selama 1 jam. Saya batasi durasinya.

Setelah 1 jam, Saya beralih pada me time.. Sambil menunggu Kirei bangun. Ternyata.. Banyak hal yang bisa saya lakukan saat memutuskan durasi tersebut adalah me time.. Salah satunya, membuat space penyimpanan tas menjadi lebih rapi. Dan saya menganggap kegiatan itu sebagai me time! (Dasar Ibu Rumah Tangga.. :P)

Ketika Kirei bangun dan masuk ke kamar Saya, dia mengambil kesimpulan sendiri.. 

"Oh.. Bunda bikin kotak tas dari kardus yg dari y*gya.. Jadi tas bunda dan aku gak campur-campur ya..."

Hehehe... Iya.. Saya membuat bag storage sederhana dari kardus bekas belanja mingguan. Sehingga pojok lemari menjadi lebih rapi. 

Alhamdulillah... Berubahnya kebiasaan mingguan ternyata bisa membawa dampak positif pada banyak hal. Kami siap untuk weekend yang lebih seru. :D

*foto pojok lemari tidak disertakan. Terlalu private :D

#ThinkCreative
#KomunikasiProduktif
#KuliahBundaSayang
#InstitutIbuProfesional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar