Menangkap Setitik Cahaya Jawahirul Qur'an Al Ghazali

Saya sebenarnya sempat bingung menuliskan judul postingan ini.. Karena ini sumbernya dari Kitab Jawahirul Qur'an Karya Al-Ghazali, dimana isinya mengandung penafsiran mendalam akan permata ayat-ayat Al-Qur'an. Jadi ada kekhawatiran salah menangkap atau memetik hikmah. Tapi akhirnya tetap saya tulis di blog ini, karena menjelang akhir tahu ini saya perlu mengkonmari buku catatan, memilah tulisan mana yang masih relevan dan perlu saya baca kembali. Dan catatan saya mengenai Jawahirul Qur'an ini termasuk yang ingin saya pelajari lagi.




Bagi teman-teman pembaca blog atau tulisan ini, saya sarankan untuk membaca kitabnya langsung secara utuh ya.. 😊


Permata 1


Al-Qur'an ibarat samudera yang menyimpan ragam intan mutiara dan benda mulia. 
Sampai kapan engkau akan tetap berputar-putar di tepi samudera sambil menutupi kedua mata dari melihat harta mulia yang asa si dalamnya?


Permata 2


Tujuan tertinggi Al-Qur'an adalah mengajak para hamba kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa. 

Isi Al-Qur'an ada 2 Kategori:

1. Mendasar dan Sangat Penting
  • Mengenal Allah SWT
  • Mengetahui jalan lurus yang harus ditempuh
  • Mengetahui keadaan setelah sampai kepada Allah SWT


2. Pelengkap dan Penyempurna

  • Mengenal keadaan orang yang telah memenuhi seruan-Nya.
  • Mengisahkan keadaan orang-orang yang menolak seruan-Nya.
  • Mengenal keramaian di persinggahan jalan menuju Allah SWT.
  • Tahu cara mengambil bekal, potensi dan merancang persiapan.

Permata 3


Tujuan-tujuan utama dalam Al-Qur'an

  • Mengenal Allah. Dzat Allah bagaikan Yaqut Merah. Sifat Allah bagaikan Yaqut Merah Kehitaman. Perbuatan/Kehendak Allah bagaikan Yaqut Kuning.
  • Mengetahui jalan menuju Allah ibarat cermin. Caranya adalah dengan sungguh-sungguh berdzikir. Dan melawan apapun yang menghalangi kesungguhan kita.
  • Mengetahui keadaan hamba setelah sampai tujuan bagaikan Zamrud Hijau. 
  • Mengetahui keadaan orang yang menempuh dan meninggalkan jalan Allah bagaikan Minyak Ambar.
  • Mengetahui penolakan penghinaan dan pengungkapan kebatilan. Misalnya adanya sebutan tak layak atas Allah SWT dan Malaikat; Mengata-ngatai Rasul SAW: Mengingkari hari akhir. Mengetahui hal tersebut bagaikan penawar racun.
  • Mengetahui cara meramaikan jalan Allah, bagaimana menyiapkan bekal dan "senjata" termasuk hukum syariat, ibarat minyak misik.

Permata 4


Ilmu Agama itu terbagi 2. Ilmu Kulit dan Ilmu Saripati.

  1. Ilmu Kulit adalah Bahasa Arab
  2. Ilmu Saripati, yang terbagi lagi menjadi dua, Rendah dan Tinggi. Rendah: Kisah Nabi dan Musuhnya; Pertentangan orang kafir; Sanksi ketentuan hukum Allah. Tinggi: Tentang Allah SWT dan Hari Akhir

Permata 5


Ilmu Al-Qur'an memilik banyak cabang. 
Renungkanlah Al-Qur'an dan carilah perkara-perkara langka di dalamnya. Mudah-mudahan kita mendapati kumpulan ilmu generasi awal dan akhir, serta mengetahui asal usulnya. Sebab tujuan tafakur sendiri adalah mengantarkan kita dan perkara yang global kepada perkara yang terperinci, yakni lautan yang tiada berpantai. 

Permata 6


Rahasia dibalik julukan ilmu-ilmu Al-Qur'an.

Dunia adalah salah satu persinggahan menuju Allah SWT. 
Mustahil menuju intisari tanpa melewati lapisan kulit.
Mustahil mendaki alam ruh tanpa melewati alam jasmani.
Mustahil keseimbangan jasmani ruhani itu diketahui kecuali dengan perumpamaan.

Hati orang mukmin itu berada diantara jari-jari Ar Rahman.
Pena bagaikan Qalam.
Ilmu bagaikan Air.
Kalbu bagaikan lembah.
Kesesatan bagaikan buih.

Permata 8


Sabda Rasulullah SAW, "Siapa saja mengamalkan ilmu yang telah diketahuinya maka Allah akan mewarisi ilmu yang belum diketahui."

Permata 9


Pecahkanlah rumus-rumusnya jika engkau mampu, sebab kami yakin, engkau juga ahli melakukannya.


Permata 10


Rahasia Surat Al Fatihah
  • Dzat Allah SWT
  • Makhluk yang dirahmati
  • Syukur
  • Tafakur
  • Akhirat
  • Ibadah dengan ikhlas, Tiada Tuhan Selain Allah
  • Do'a dan Permohonan
  • Kisah para Nabi

Permata 11


Sesungguhnya, kebanyakan penghuni surga adalah orang-orang yang tidak menyibukkan diri dengan perkara dunia. Sebab 'illiyyun hanyalah untuk orang-orang yang memiliki akal terbaik. 


Demikian catatan yang saya tulis pasca membaca Jawahirul Qur'an 5 tahun silam. Ada pemahaman lebih dari yang saya tuliskan, namun tidak saya tuliskan, karena khawatir ada salah tafsir dan saya belum memiliki kapasitas untuk menjelaskan. 

Sekali lagi, tujuan dari ditulis kembali catatan ini di blog, adalah supaya tulisan ini bisa kembali saya baca kapan saja dimana saja. Karena selama ini catatan saya selalu ditulis manual di buku catatan. Dan menjelang akhir tahun ini, saya ingin melepas buku-buku catatan. Hanya menyimpan yang memang perlu saya simpan saja.

Semoga tulisan ini bisa memantik rasa ingin tahu teman-teman pembaca, untuk mengkaji sendiri Kita Jawahirul Qur'an. 😊

Tidak ada komentar:

Posting Komentar