Our Home, Aplikasi untuk Melatih Kemandirian Melalui Gamification

Saat berada di level 2 Bunda Sayang, yaitu melatih kemandirian anak. Saya membuat target-target kemandirian yang bisa dilatih bersama anak-anak. Hingga sekarang, melatih kemandirian tetap menjadi tantangan.

Daily chores check list biasanya menjadi alat bantu untuk memantau konsistensi. Biasanya kami membuat poster dan tabel untuk tracking. Jadi anak-anak bisa isi sendiri atau mencatatnya sendiri.

Tapi belakangan ini, kami mulai mengurangi penggunaan kertas. Maksudnya supaya anak-anak memaksimalkan kertas-kertas bekas saja. Harapannya bisa membuat poster dari kertas bekas. Tapi ternyata hanya harapan semata.. Hikss... No action begini..

Lalu saya memutuskan untuk membuat tabel tracking kemandirian anak di bullet journal. Tapi... Malah bikin content halaman lainnya. Gagal Fokus..

Lalu, saya coba googling aneka housekeeping apps.. Ternyata aplikasi housekeeping management itu banyak syekali...

Setelah cek review sana-sini, saya mencoba aplikasi Our Home.. Dan Kami suka! Iya, anak-anak tertarik dengan fiturnya yang lengkap tapi tetap kawaii..


Aplikasi Our Home ini bisa membuat sistem koordinasi pekerjaan rumah tangga, delegasi tugas, membuat daftar belanja, dan bahkan mengingatkan project event..

Bedannya, di our Home ini ada sistem poin and rewards.


Kalau di rumah ada command center atau anak-anak sudah pegang gadget, aplikasi ini bisa memudahkan delegasi tugas sehari-hari.

Tapi karena anak-anak saya belum pegang gadget, jadi setiap pagi mereka akan bertanya, "Bun, apa yang belum aku kerjakan?"

Dan jika sudah selesai, mereka akan meminta saya mengupdate to do list, sehingga poin bisa langsung masuk ke points bank.


Selain itu, ada fitur statistik yang bisa membantu kita mengevaluasi, anak lebih semangat mengerjakan aktivitas di kategori masak-masak, bersih-bersih, atau kategori lain.


Dari chart itu, bisa dilihat kalau Nisrin sudah lebih mandiri mengerjakan kegiatan masak-masak. Dan menurutnya, masak-masak memang lebih menyenangkan daripada bersih-bersih. 😆

Tapi... Karena ada komitmen apresiasi berupa reward, Nisrin tetap semangat mengerjakan to do list lainnya.


Nisrin memilih Celana Baru sebagai reward pertamanya, jika sudah mendapat 300 poin. Meskipun sebenarnya, kami memang ada agenda beli celana dan baju anak-anak. Tapi kata nisrin, itu bukan masalah. "Yang penting ada aja bun.. Biar seru."

Aha! Berarti kami berhasil menghadirkan Gamification dalam kegiatan sehari-hari melalui aplikasi ini.. Yippiee...

Nah, apakah jika ada reward, akan ada punishment? Tidak ada opsi punishment, tapi kita bisa menambahkan kegiatan/tindakan yang bisa mengurangi poin. Misalnya, saya menambahkan "mengeluh" dengan poin -1.


Apakah bisa menambahkan tugas secara berulang? Bisa.. Jadi semua tugas, event atau project bisa langsung dijadwalkan, apakah rutin atau tidak. Apakah mingguan, harian atau bulanan. Apakah kegiatannya berulang beberapa kali dalam sehari atau tidak. Jadi aplikasi ini cukup fleksibel.


Nah.. Saya jadi terbayang, kalau di rumah, bisa mulai dibuat command center. Jadi anak-anak bisa cek sendiri ke aplikasi ini. Dan tahu apa yang harus dilakukan.

Pernah ke pizza hut kan? Nah, saya suka dengan cara kerja mereka. Mereka tidak banyak bicara untuk mengetahui apa yang harus dikerjakan. Tapi semuanya saling terkoordinasi. Kerja dan gerakannya sangat efisien dan produktif.

Tentunya.. Karena aplikasi ini fleksibel, kita bisa menentukan kegiatan apa yang perlu didelegasikan melalui aplikasi, dan mana yang tidak. Misalnya shalat berjamaah.. Itu lebih baik kita secara personal mengajak anak tanpa harus diinput ke to do list. Atau yang sudah menjadi kebiasaan, seperti menyiapkan pesta minum teh. Itu juga tidak perlu.

Tapi, jika dalam melatih anak-anak dan memotivasi, bisa juga dimasukkan. Atur to do list bersama anak-anak. Sehingga semua yang terprogram di aplikasi ini atas kemauan dan persetujuan anak-anak.

Intinya.. Kita harus tetap bijak dan seimbang dalam menggunakan aplikasi ini.
Cek info dan aplikasinya di sini.

Yuk, jadi lebih kompak, kolaboratif dan mandiri, dengan cara yang seru dan cocok dengan keluarga kita.

#KeluargaMultimedia
#BundaSayang
#InstitutIbuProfesional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar