Kempi: Sepatu Pelompat

Horee! Hari yang dinanti telah tiba. Ayah sudah pulang, dan mengajak Kempi piknik ke padang rumput. Ayah memberikan kejutan lainnya. 

"Ayah.. Apa yang ada di dalam tas itu?"
"Akan Ayah beri tau setelah kita sampai di padamg rumput ya.."

Kempi penasaran, tapi perhatiannya segera teralihkan ketika Bunda mengajak semuanya berangkat.

Keluarga Kempi melompat-lompat kecil, pergi menuju padang rumput.


Sampai di padang rumput...
Kempi melihat padang rumput sejauh mata memandang.
Ia melihat ilalang yang meliuk-liuk dengan cantik. 
Matahari menunjukkan kehangatan yang teduh.
Burung-burung pun berkicau dengan merdu.

Ayah membuka tas yang dibawanya.
Sementara Bunda menggelar tikar dan membuka bekal piknik. Ada wortel segar dan saus mayonnaise. Yum yum!

"Kempi.. Ayo kemari."

Ayah memanggil Kempi dan menunjukkan 2 pasang sepatu.

"Sepatu? Untuk apa ayah?"

"Ayo pakai sepatu ini."

"Bukankah keluarga kelinci tidak pakai sepatu? Untuk apa?"

"Ini sepatu istimewa."

Kemudian, Kempi memasang sepatu itu di kakinya.

"Hmm.. Ini nyaman digunakan. Tapi untuk apa Ayah?"

"Sekarang, Kempi ucapkan.. Bismillah.. Kempi bisa melompat tinggi."

"Bismillah.. Kempi bisa melompat tinggi."

"Ayo kita melompat setinggi awan..!" Ujar Ayah sambil melompat sangaaaat... Tinggi.

Kempi terkesima..

"Ayo kempi, melompatlah.."
"Baik.. Bismillahirahmanirrahim.."

Syung........ Kempi melompat sangat tinggi.
Lalu mendarat lagi di padang rumput dengan lembut.

"Ayah! Ini sepatu pelompat yang ajaib!"

Ayah dan Kempi melompat-lompat di padang rumput, dengan tawa menghiasi.

"Kempi.. Ayah! Ayo kita makan bekal pikniknya." Bunda memanggil Kempi sambil berteriak, khawatir tidak terdengar."

"Iya Bunda.. Kami segera ke sana..!"

"Ayo Kempi, kita sudahi dulu." Ajak ayah.

Sebelum melepas sepatu pelompat, Ayah mengingatkan,

"Ucapkan.. Alhamdulillah.."

"Alhamdulillah.." ujar Kempi mengikuti.

Kempi, Ayah dan Bunda kemudian makan bekal piknik bersama sambil memandangi padang rumput dan langit yang begitu cerah.

👆 kisah itu terinspirasi dari Kirei yang seringkali tidak mau memakai dan melepas sepatunya sendiri, meski sudah bisa.

Kisahnya Saya sampaikan saat tea time bersama anak-anak. Atas permintaan Kirei.

"Bunda.. Ayo cerita kempi lagi." 😊😄

#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBundaSayang
#GrabYourImagination 

1 komentar:

  1. Lucu Cik. Jadi semua cerita hadil pengembangan dari inspirasi yang menyaji. Keren.

    BalasHapus