Kempi: Pisang Rasa Ubi

"Bunda.. Aku mau main sama Kucing di Padang Rumput ya..."

"Bagaimana kalau Kempi bantu bunda mengambil pisang di kebun..?"

"Tapi nanti aku boleh ke padang rumput ya Bunda?"

"Iya..."

Kemudian Kempi mengambil 1 sisir pisang di kebun dan membawanya ke dalam rumah.


"Bunda.. Pisangnya boleh langsung dimakan?"

"Ini harus dimasak dulu Kempi.."

"Kempi mau bantu!"

"Baiklah.. Kempi kupas pisangnya dulu ya.. Bunda siapkan adonannya ya"

Kempi memgupas semua pisang, lalu membantu Bunda membuat adonan.

"Kempi mau mengaduk adonan.."

Kempi memgaduk adonan dengan semangat, sampai-sampai mukanya belepotan terkena cipratan adonan.

"Kempi.. Lihat, wajahmu jadi lucu.. Hihihihi..." Ujar bunda tertawa geli melihat wajah Kempi.

"Kempi suka memasak! Tapi.. Kira-kira pisang gorengnya enak tidak ya?"

"Ayo kita goreng.."

Bunda membantu Kempi mencelupkan pisang yang telah dilumuri adonan. Setelah semua pisang digoreng, Kempi menatanya di piring cantik.

"Tunggu Bunda.. Kita belum siapkan tehnya.."

Kempi bergegas menyiapkan perlengkapan minum teh, dan menatanya di meja.

"Waahh.. Hari ini kita pesta minum teh!"

Saat Kempi mengunyah pisang gorengnya...

"Hihihi... Ini pisang rasa ubi!"

"Hahaha betul sekali.. Alhamdulillah.."

"Aku mau bungkus beberapa potong untuk dibawa ke padang rumput ya Bunda.."

"Hmm boleh... Semoga kucing suka makan pisang rasa ubi ini.. Karena kita tidak punya pisang rasa ikan."

"Hahaha..." Kempi dan Bunda tertawa bahagia.

👆 Kisah itu terinspirasi dari kegiatan tea time bersama anak-anak. 
Kirei yang masih suka rewel, dengan mudah bisa diajak atau dialihkan hanya dengan menghadirkan tokoh Kempi.

Seakan-akan panggilan Kempi ini menjadi mantra ajaib..

Ketika terbangun di malam hari.. Kirei sering rewel.. Tapi setelah dipanggil..

"Kempi.." 

Maka kirei dengan mudah akan mengikuti arahan saya. :D 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar