Review Nice Homework Matrikulasi Ibu Profesional Sesi 3 Bagian 2

REVIEW NICE HOMEWORK #3 part 2

MEMBUAT KURIKULUM ANAK
Bunda, terima kasih setelah mengerjakan setahap demi setahap Nice Homework di program matrikulasi ini, semakin terlihat benang merah pembelajaran kita sebagai ibu. Karena sejatinya ini adalah bentuk pertanggungjawaban kita kepada DIA yang telah memberi amanah.

Silakan mulai mempraktekkan satu persatu setiap mata kuliah//mata pelajaran wajib yang sudah anda tuliskan di NHW #3 part 1 dan lihat kembali apakah selaras dengan yang sudah kita tulis di NHW #1 dan NHW #2. Ketika kita sudah bisa menjalankan apa yang kita tulis di NHW#1-3 part 1, ini akan menjadi bekal bunda untuk memandu anak-anak “menemukan dirinya”. Dimulai dengan menobservasi anak-anak dengan berbagai indikator yang bunda tulis untuk memperkuat NHW#3 part 2.

Setelah itu lihatlah :
a. Apa pendukung-pendukung yang dimiliki anak-anak untuk mencapai mimpi/cita-citanya
b. Aktivitas-aktivitas apa saja yang sudah dilakukan anak-anak kita untuk mencapai mimpinya.
c. Apakah anak-anak makin mengenal dirinya? resource apa saja yang sudah mereka miliki untuk mencapai mimpi?
d. Apa uniknya aktivitas yang dilakukan anak-anak kita dengan yang dilakukan anak-anak orang lain? apakah hal tersebut membuat dia bangga?
e. Bagaimana cara dia berinteraksi dengan orang-orang yang akan mendapatkan manfaat dari aktivitas yang akan mereka lakukan?
f. Bagaimana cara orang lain menemukan aktivitas anak-anak tersebut dan bagaimana cara anak -anak untuk menyampaikan gagasan aktivitasnya sehingga bermanfaat bagi banyak orang?
g. Siapakah yang mendapatkan manfaat dari aktivitas yang dilakukan anak-anak?
h. Apa yang anak-anak dapatkan dari menjalankan aktivitas tersebut?
i. Apa yang bisa anak-anak berikan ke alam semesta ini dari perjalanan aktivitas belajarnya?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut juga bisa untuk memandu bunda mendapatkan detail perjalanan belajar lewat kurikulum yang sudah dibuat.

Intinya yakini apa yang sudah anda buat, jangan terlalu galau dengan berbagai referensi. Segera lakukan, karena di tengah perjalanan kita bisa merevisinya kembali.

Kuncinya, JANGAN IJINKAN ILMU ITU MENGGENANG DI PUSAT INFORMASI DIRI KITA, SEGERA ALIRKAN , SEHINGGA MENJADI AMAL YANG BERMANFAAT

Sesi Tanya Jawab:
Bu septi : Talita umur 7 tahun,blm bisa menemukan mimpinya🙈 masih "mencla-mencle" 😅,masih berubah2.
Umur segitu masih dlm tahap mengumpulkan wawasan kah bu?
Apalagi adik nya yg umur 3 tahun🙈
➡ berarti Talita NORMAL, kalau anak seusia talita tidak memiliki banyak keinginan yang berubah-ubah, artinya kita harus mengobservasi lebaih banyak lagi, ada apa?

Shanty Dewi Arifin - IIP Bandung

Berdasarkan pengalaman Bu Septi yang sudah punya anak usia 17 tahun dan telah kuliah, di umur berapa anak-anak itu mantap dengan pilihan cita-cita atau jurusan yang diminatinya? Diumur berapa mereka sudah bisa buat perencanaan jangka panjang seperti 10 tahun ke depan saya akan bagaimana?
➡ usia 9-10 th anak-anak sudah mulai mengerucut tidak terlalu berpindah-pindah keinginan, kami mulai masuk tahap boleh berganti asal selesai. Anak-anak mulai masuk tahap LOVE WHAT YOU DO, kalau sebelumnya DO WHAT YOU LOVE. Contoh Ara senang Sapi dan kuda, sebelum usia 10 th dia mengerjakan yang dia sukai. Belajar sapi seminggu sekali, belajar naik kuda seminggu sekali durasi 1 jam an. Setelah masuk usia 10 th sudah masuk ke "MOO'S Project " yang durasinya sudah panjang, di titik inilah saya melihat peran anak. Apakah memang dia menyukai bidang "persapian" atau menjalankan peran sebagai "integrator" yang lebih besar?.Kuncinya ketika memasuki etape ini, ketika anak jenuh, maka mereka harus berhenti di saat puncak. Tidak boleh di saat gagal. Akhirnya di usia 14-15 th anak-anak mulai menemukan peran hidupnya. Ternyata Ara bukan bidang "sapi/kuda/kambing" yang jadi mata pelajaran utamanya, melainkan belajar memainkan "peran" sebagai integratorlah yang membuat matanya berbinar. Saat ini akhirnya anak-anak berprofesi di bidang peran hidupnya. ✅

Anak sy umur 7thn minat dgn melukis, sy berencana akan selalu mendukung hal tsb. Namun untuk sang adik yg umur 5thn, sy blm melihat kesukaannya. Adiknya lebih ekspresif tp cenderung mengikuti apa yg kk lakukan. Menurut ibu,bgm sy dapat pilahkan bakat si adik. Apakah membiarkannya mengikuti kesukaan kk? Menggambar-mewarnai? Atau sy berikan hal baru?
➡ betul mbak asti, libatkan adik di aktivitas kakaknya terlebih dahulu, sambil dikenalkan berbagai macam aktivitas lain, si adik masuk tahap KAYA WAWASAN kalau di kurikulum keluarga kami, jadi tugas kita hanya satu, JANGAN MALAS BERJALAN. kalau di bahasa jawa lebih tepat lagi ungkapannya "OJO KALAH KARO WEGAH", jangan mau kalah dengan kemalasan. ✅

@bu septi: dua anak  saya sudah berusia di atas 10th, namun saya masih belum bisa melihat kecenderungan minat dan bakatnya yang menonjol, sehingga masih sulit untuk mengarahkannya. Apa saya masih harus terus melakukan tour the tallent?
➡ Betul mbak Gina, ini artinya tanda buat kita orangtuanya untuk memperbanyak wawasan anak-anak, perkaya terus dan jangan jadikan wacana, cobain satu-satu, agar anak-anak cepat menemukan dunianya. Selama ini kita kadang fokus pada bidang buka pada peran. Nah saat ini karena kita sudah dapat ilmu peran hidup. Jadikan bidang-bidang yang dipelajari anak sebagai sarana kita untuk membantu anak menemukan peran hidupnya. Karena ternyata kuncinya hanya 1, selama menjalankan peran hidup, bidang menjadi tidak terlalu penting.✅

Bagaimana resources tahapan aktifitas yg dpt mendukung passionnya, dan bagaimana kt memastikan journeynya benar?
➡ Mbak Yanti, resources aktivitas itu bisa berbagai macam bisa dari para ahli dan bisa juga dari berbagai tulisan. Kalau yang kami lakukan hanya ada tiga tahapan. Kaya WAWASAN- KAYA GAGASAN-KAYA AKTIVITAS. Kemudian untuk melihat track perjalanan passion anak-anak, ada 4 indikator yang sering disebut dengan 4 E (Enjoy?, Easy?, Excellent?, Earn?). Setelah itu kembalikan lagi ke core value. apakah aktivitas yang dilakukan anak-anak saat ini sesuai dengan core value kita? kalau ya berarti ON TRACK kalau tidak berarti OFF TRACK✅

Nanya tambahan ya, Enes dan Ara jurusan kuliahnya apa ya Bu?
➡ Enes jurusan analisi finansial, mata kuliah ini dia dapatkan setelah menjalankan project SEMI (Save the EARTH More Intensive) ternyata Enes sangat suka 2 hal, menganalisis bisnis dan keuangan dan mengerjakan sesuatu yang sudah dianggap sampah oleh orang lain. Maka saat ini dia menjalankan peran hidupnya untuk memperkuat analisis bisnis dan turn arounder perusahaan yang mau mati.
Ara jurusan marketing Internasional, mata kuliah ini diambil setelah menjalankan MOO"S PROJECT selama 4 tahun. Dia menemukan ilmu yang masih kurang untuk menunjang peran integratornya ternyata adalah marketing✅

Bu Septi.. Saya pingin tahu bagaimana ibu mengajak komunikasi tentang misi peran hidup kepada Elan saat usia 11 tahun..?
➡ Elan sudah makin jadi mbak, karena setiap saya berproses dengan kakak-kakaknya Elan selalu berada di samping saya, mendengarkan dan terlibat aktif, sehingga seperti sambil menyelam minum air saja, saat kakak-kakaknya menemukan peran hidup, Elan sudah mendapat jawaban untuk dirinya juga. Ini bonus dari kesungguhan mbak, ternyata Allah memberikan kemudahan. Secara logika kalau kita bersungguh-sungguh semakin banyak anak, semakin mudah mendidiknya✅


Tidak ada komentar:

Posting Komentar