Nice Homework Matrikulasi Ibu Profesional Sesi 5

Mengikuti Matrikulasi Ibu Profesional memang penuh tantangan. Karena setiap minggunya selalu ada tugas yang membuat Kita harus terus mengevaluasi diri. Belajar bersama para Ibu, dibimbing oleh Ibu Septi, tidak menjamin bahwa semua akan langsung bisa menyerap ilmu dan menjadi ahli. Karena hal ini bergantung pada kemampuan belajar masing-masing.


Nah… sebelum bisa mempelajari sesuatu, Kita diajarkan pula untuk mempelajari bagaimana cara Kita belajar. Hal ini penting, karena pada dasarnya, setiap orang adalah pembelajar mandiri. Dan.. pembelajar mandiri bisa berhasil manakala ia tahu bagaimana cara ia belajar.
Untuk menemukan Gaya Belajar personal, kita harus mulai setahap-demi setahap.

1. Masa Lalu 

Selama 28 tahun ini, bisa dibilang hal yang paling sukses Saya pelajari secara mandiri dan sistematis adalah Digiscrapbooking. Maka Saya rasa, Saya bisa mengevaluasi cara Saya belajar dari proses menekuni Digiscrapbooking.

Pertengahan tahun 2011, Saya mulai tertarik dengan foto Kolase yang diunggah Mba Lala di rumah inspirasi. Saya mengikuti perkembangan Mba Lala menekuni dunia Digiscrapbook. Tapi Saya tidak banyak bertanya. Saya hanya menjadi silent reader. :D

Kemudian Mba Lala mengungkapkan bagaimana ia memulai dunia digiscrapbooking, dan menawarkan tantangan pada teman-teman untuk mencoba digiscrapbooking.

Saya mengambil tantangan itu, dan mencoba dari tahapan yang paling mudah. Ketika itu Saya dengan cepat menguasainya. Kemudian Saya mencoba cari informasi tentang Digiscrapbooking Forum. Saya melihat hasil karya level pemula hingga level Mahir. Saya mengamati cara Newbie belajar Digiscrapbooking.

Kemudian Saya mengumpulkan referensi tutorial yang sudah lengkap dengan perlengkapannya. Saya coba, dan Saya menguasainya dengan cepat pula.

Setelah mengetahui dasar-dasarnya, Kemudian Saya mencari tutorial yang lebih tinggi levelnya, mencobanya dan meminta feedback dari para senior. Ketika feedback itu didapat, Saya merevisi atau membuat karya lain yang sejenis dengan menambah masukan yang telah didapat.

Setelah cukup terampil, Saya mulai mengambil tantangan besar. Mengikuti challenge yang lebih menantang. Saya mengamati hasil karya para “pemenang”, dan meresumenya. Saya coba terapkan pada karya Saya, dan itu berhasil.

Kesimpulannya… Saya bisa mempelajari sesuatu setelah Saya melakukan pengamatan, dan bertanya pada diri Saya, “Pada level mana Saya mampu memulainya?”. Saya juga bisa dengan cepat belajar, karena mendapat feedback langsung dari para ahli. Dan feedback itu langsung diaplikasikan. Kemudian, Saya juga tak boleh mengendurkan ritme belajar. Karena termasuk tipe achiever, maka setelah satu level tercapai, harus segera naik ke level selanjutnya agar tidak merasa jenuh.

Saya tipe orang yang senang belajar sendiri, tapi tetap membutuhkan komunitas/kelompok guna mendapatkan feedback. Kira-kira… seperti itulah cara Saya belajar.

2. Masa Sekarang

Sekarang ini ada 3 bidang yang ingin Saya tekuni, 1. Ibu Profesional 2. Seni & Design 3. Public Speaking.

Ibu Profesional wajib dikuasai, karena ketika Saya bisa menjadi Ibu Profesional, maka Saya bisa mempelajari bidang no. 2 dan 3.

Saya ingin menginvestasikan waktu dari pukul 07.30 hingga 13.00 untuk belajar dan mempraktekan ilmu Ibu Profesional. 2 jam sehari untuk Seni & Design, dan 3 jam untuk Public Speaking. Kendala Saya adalah, Saya belum menguasai no. 1.

Saat ini keadaannya cukup on track. Saya punya komunitas, referensi dan orang yang ahli di bidangnya. Yang Saya perlukan adalah manajemen waktu dan konsistensi. Maka dari itu Saya perlu mengkonfirmasikan Jadwal, Komitmen dan Pembagian tugas dengan Anggota Keluarga dan Kolega.

3. Proses

Untuk bisa mempelajari Seni Design dan Public Speaking, maka Saya harus mempercepat penguasaan ilmu Ibu Profesional. Dalam hal ini semua yang diperlukan sudah tersedia, maka komitmen lah yang harus diperkuat.

Untuk mempelajari Design, karena Saya sudah mencapai lebih dari 10.000 jam, maka Saya tidak akan tergesa-gesa mempelajarinya, santai  saja sembari mengumpulkan referensi dan support system tersedia. Sedangkan untuk seni, prosesnya dapat disinergikan dengan kegiatan Ibu Profesional.
Dan terakhir, untuk Public Speaking… Saya harus mengumpulkan referensi dan para ahli untuk mendapatkan feedback yang berkualitas. Lagi-lagi… proses ini dapat disinergikan dengan aktivitas Ibu Profesional.

4. Review

Selama ini, tugas atau ilmu dari Kuliah Ibu Profesional belum diterapkan semua, kebanyakan mengendapnya. Hal ini harus segera diperbaiki. Titik 0 km nya adalah Matrikulasi Ibu Profesional Batch 1. Ketika Saya bisa mengerjakan tugas Matrikulasi Ibu Profesional, Saya merasa “Sukses”. Tapi Saya belum merayakannya. Padahal merayakan keberhasilan bisa menjadi energy booster yang baik.


Mari kita mulai hari ini juga. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar