Resume Kuliah Bunda Sayang - Melatih Kemandirian Anak Sejak Dini

Kalau punya anak, pasti pengennya bisa mandiri secepatnya. Kalau yang masih anak-anak, inginnya segera bisa mengurus dirinya sendiri. Kalau yang sudah remaja, pasti ekspektasinya naik lagi, minimal bisa masak makanan sederhana sendiri. Yang sudah dewasa, pasti tambah naik lagi.. segera hidup mapan, sukses, bla bla bla.. Bener gak sih... ekspektasi yang seperti itu? Boleh gak sih... mengharapkan anak untuk segera mandiri?


Ya boleh dong... Malah sebagai orang tua, sudah menjadi tantangan untuk mendidik anak menjadi mandiri sejak usia dini. Tapi.... sebelum kita masuk ke ranah bagaimana cara melatih kemandirian anak, kita harus mengevaluasi dulu.. apakah kita sebagai Ibu/Orang tua sudah mandiri? Karena... bagaimana kita bisa mendidik anak untuk mandiri, namun kita tidak memberinya keteladanan mandiri.

Kesalahan dalam melayih kemandirian, umumnya disebabkan oleh kesalahan dalam menentukan prioritas. Para Ibu terburu-buru menyelesaikan tantangan yang seharusnya dihadapi oleh anak, dan mendahulukan kepentingan lainnya.  Contoh: Pagi hari, sang anak terlambat bangun pagi, sehingga nyaris terlambat sekolah. Ibunya otomatis langsung memandikan anaknya, memakaikannya baju, sepatu, hingga tas. Ibunya kemudian mengeluh pada sang anak, kenapa harus selalu terlambat, dimandikan, dipakaikan baju sepatu hingga tasnya.

Pertanyaannya... apakah Ibu itu sudah meletakkan prioritas dengan benar?

Seharusnya... sebelum seorang Ibu memperhatikan kegiatan akademis, seorang Ibu harus melatih kemandirian anak terlebih dahulu. Karena... kemandirian anak sangay berperan besar dalam kemampuan anak mempelajari pengetahuan baru.

Kesalahan lainnya adalah, over protective, rasa bersalah atas kurangnya waktu bersama anak, pengalaman masa lalu dan inkonsistensi. Yup! Kita tidak boleh menghindarkan anak dari segala tantangan. Padahal sebetulnya, tantangan dapat menguatkan mental dan karakter anak. Kita juga tidak boleh mengalihkan rasa bersalah atas kurangnya waktu bersama atau kasihan melihat anak lelah sepulang sekolah, dengan membiarkan diri kita mengerjakan tugas yang seharusnya dikerjakan oleh anak. Lagi-lagi... prioritas harus tepat.

Kita juga sering melakukan kesalahan dalam mendidik anak, seperti melakukan reward and punishment. Padahal semestinya kita menerapkan peraturan dan komitmen bersama-sama.
Dan... sebelum anak masuk ke usia sekolah, seharusnya sejak anak mulai bisa bicara, kita sudah mulai melatih kemandiriannya.

Nah... apakah kita melakukan kesalahan-kesalahan di atas? Please check again..
Lalu.. apa yang diperlukan dalam melatih kemandirian anak sejak usia dini?

1. Latihan konsistensi pada diri sendiri
Kita harus melakukan suatu tindakan atau kegiatan positif yang sama selama 90 hari berturut-turut jika ingin kegiatan itu menjadi karakter dalam diri kita. Jika ingin anak mandiri untuk bangun pagi. Maka selama 90 hari berturut-turut kita harus dengan sabar membangunkannya dengan cara yang telah disepakati. Dan jika tidak menepatinya, maka kitabharus melakukan tanggung jawab komitmen bersama dengan anak. Bukan hanya anak yang melakukan komitmen. Tapi kita juga. Janganlah menjadi satpam bagi anak kita.


2. Motivasi --> Apa manfaatnya bagiku?
Kaitkanlah tugas anak dengan cita-citanya. Contoh: Anak tidak mau makan sendiri. Cita-citanya menjadi Koki. Maka ceritakan padanya, kalau seorang koki harus bisa mencuci piring dan makan sendiri sebelum belajar jadi koki. Sehingga ketika waktunya makan, ia ingat kalau ia makan sendiri dan membersihkan perlengkapan makannya sendiri, maka cita-citanya menjadi koki akat tercapai.


3. Bersungguh-sungguh menjalankan tugas seorang Ibu.
Jangan sampai kebalikannya, kita serius mengerjakan pekerjaan di luar rumah, tapi urusan rumah hanya mendapat tempat kedua bahkan terakhir.


4. Teladan
Guru terbaik adalah keteladanan. Jika ingin anak kita siap sebelum jam 6 pagi, maka kita juga harus sudah rapi dan bersih sebelum anak kita bangun.

Berat memang... tapi Insyaa Allah bisa. Maka untuk itu kita memerlukan hal-hal yang dapat mendukung kemandirian anak:
1. Rumah di desain kid friendly.
2. Anak harus diberi tahu resiko atas segala perbuatan.
3. Buatlah pembagian tugas yang harus dikerjakan oleh masing-masing anggota keluarga.


Fiuhhhhhh..... pekerjaan Ibu itu benar-benar serius ya...
Semangat ya teman-teman... be a better mom for a better generation. :)

#ODOPfor99days #day4



Tidak ada komentar:

Posting Komentar