Apa Akar Masalah Keluarga Kami?

Hs Family berkesempatan menjadi peserta Gaharu (Keluarga Pembaharu) dan masuk ke Dakaru (Dasa Keluarga Pembaharu) Salatiga. Kegiatan Dakaru diadakan secara luring, difasilitasi oleh Fasilitator Gaharu Salatiga, Mba Anita Cicilia.


Pertemuan pertama diadakan pada bulan Desember. Membahas River of Life. Cek cerita kami di sini.


Dan di pertemuan kedua, membahas Gunung Es atau Akar Masalah dalam keluarga.



Di pertemuan kedua ini kami tidak bisa hadir, karena bersamaan dengan perjalanan pulang dari Subang ke Salatiga. Beruntung.. Fasilitator kami proaktif mengajak Saya untuk diskusi via telepon, sehingga saya bisa tetap mengikuti alur materi dan "PR" yang perlu dibuat.


Masalah dalam tiap keluarga pasti ada dan beragam. Dan kami diminta untuk mengidentifikasi dan menentukan akar masalahnya.


Setelah melalui ngobrol santai, bertahap dan nampak tak direncanakan.. Saya dan suami sepakat.. bahwa akar masalah kami adalah kebiasaan riyadhoh yang sudah berkurang drastis. Kami kurang khusyu melakukan kegiatan riyadhoh dan kehilangan konsistensi. 

Karena riyadhoh itu berkaitan dengan sebuah latihan menempa kebiasaan, maka saat diminta melaporkan akar masalah, saya tulis "Changing Habits". 


Untuk saat ini.. saya belum benar-benar menentukan solusi atau strategi tetap. Namun saya berusaha memulai perubahan dengan membaca kembali buku Atomic Habit, dan membuat ulang resumenya. Kemudian saya terapkan 1 kaidah/kunci kebiasaan baru, yaitu menumpuk kebiasaan. Dan 1 kaidah/kunci menghilangkan kebiasaan lama, yaitu menjadikannya sulit.


Baru 4 hari saya memulainya, sehingga belum nampak suatu hasil yang nyata. Namun yang sungguh terasa, saya merasa lebih tenang dan memiliki perasaan yang positif.


Saya juga berbagi proses ini dengan suami, dan suami juga melakukan hal yang sama meski kami sedang berjauhan. 


Untuk anak-anak, saya biarkan anak-anak mengamati. Saya hanya memastikan kebiasaan baru yang sedang saya tumpuk ini, diketahui dan selalu dilihat anak-anak. 


Selanjutnya.. di pertemuan ketiga ada apa lagi ya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar