Woodworking untuk Anak

Ada satu set ensiklopedia Handyman, yang menjadi koleksi Kakek saya. Isinya tentang beragam tutorial woodworking atau pekerjaan perkayuan dan aneka keterampilan yang diperlukan agar bisa menjadi seorang handyman. Handyman adalah orang yang terampil memperbaiki atau membuat segala macam benda yang berkaitan dengan rumah, tempat tinggal atau bangunan.

Saat membaca buku ensiklopedia itu, saya menyadari, bahwa Handyman bisa menjadi sebuah profesi yang keren, ataupun sekedar hobi yang bermanfaat. Bahkan sebaiknya, beberapa keterampilan dasar Handyman dilatihkan sejak anak-anak.

Beruntung saya punya kakek dan ibu yang terampil. Untuk sekedar reparasi kecil barang-barang di rumah, Kakek dan ibu saya mampu melakukannya. Tapi tidak dengan saya.. 😹

Bahkan saking takjub dan mengerti pentingnya keterampilan handyman, saat kecil saya pernah berkata, "Kalau udah besar, tinggal jauh dari Mama gimana? Teteh gak bisa benerin aneka barang kaya Mama. Ahh... Pokoknya, suami teteh harus yang lebih terampil, biar teteh gak bingung." 🤣🤣🤣 Wkwkwkkwk.. Super LOL

Ibu saya tertawa geli mendengarnya, beliau tentu memotivasi saya agar bisa terampil seperti dirinya. Tapi beliau juga tetap mendoakan saya semoga saya bisa punya suami yang terampil. Atau punya banyak rejeki, sehingga bisa membayar jasa handyman saat diperlukan. 😆😘

Alhamdulillah doanya terijabah, sehingga saya punya suami yang terampil. 😚😇

Meski akrab dengan kegiatan Handyman sederhana, sejak kecil saya baru tertarik mengamati saja. Tidak praktek atau latihan. 😌 Alhasil, keterampilan saya sampai sekarang soal reparasi atau sekedar memasang paku pun payah. 😳

Karena sadar bahwa keterampilan handyman atau woodworking itu bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari, saya ingin memberikan kesempatan pada anak-anak untuk melatihnya.

Sejak nisrin usia 2 tahun, Nisrin dikenalkan dengan merakit lemari, rak, memegang palu, dsb. Tapi tidak banyak barang yang bisa kami buat, karena belum punya banyak peralatan pendukung.


Sampai Nisrin usia 11 tahun, dan sudah punya 2 adik, eksplorasi keterampilan handyman atau woodworking masih minim. Tapi selalu ada di wishlist kegiatan homeschooling.

Di bandung, ada juga komunitas yang menyelenggarakan kelas woodworking untuk anak. Tapi biayanya lumayan juga.. Ya wajar saja, karena pasti mereka harus menyediakan aneka peralatan dan bahannya juga kan.. 😌

Alhamdulillah, bersamaan dengan kebutuhan rumah tangga dan passion suami. Kami berhasil investasi peralatan woodworking, seperti alat bor, amplas, gergaji. Insyaa Allah alat-alat lainnya.

Tujuan awalnya, di rumah perlu aneka perabotan sederhana, yang sebenarnya bisa dibuat sendiri dengan budget rendah seandainya punya alat-alat tersebut. Setelah invest beberapa alat, Alhamdulillah bisa membuat rak dinding untuk ruang baca, area setrika, dan area toiletries di kamar mandi. Untuk bahannya, kami menggunakan kayu jati preloved. 😉

Kayu Jati Preloved

Setelah anak-anak menyaksikan Ayahnya melakukan woodworking di rumah, yang paling antusias memegang alat-alat woodworking adalah kirei. Dia suka sekali memegang bor, dan suka menggunakannya untuk mengendurkan baut di balance bike nya, lalu mengencangkannya kembali. 😅

Bisa bikin Reading Corner 🙌

Dengan akrab menggunakan alat woodworking, menurut saya anak-anak jadi lebih terpacu untuk mandiri dan terampil.

Apalagi kalau anak-anak dapat kesempatan untuk membuat benda dengan konstruksi yang lebih rumit, itu sepertinya akan lebih menarik. Dan siapa tahu minat dan passion di bidang ini akan berkembang. 


2 komentar:

  1. Woodworking itu menyenangkan, apalagi di jika hidup di pelosok desa, ��.
    Anak saya perempuan tapi akrab dengan perkakas perkayuan, dan asyik ikut-ikutan ketika kakeknya mengerjakan di gudang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaa.. Perjuangan banget ini.. Menghadirkan woodworking buat anak2..

      Hapus