Memilih Worksheet Matematika

Wah... kalau Homeschooling berarti Ibunya harus pinter segala pelajaran dong ya..?

Hmmm.... kalau praktisi HS pasti sudah sering dapat pertanyaan seperti ini. Dan biasanya, kalau diberi pertanyaan seperti ini, rata-rata mereka bakal males jawabnya. Kenapa? Karena pertanyaan seperti itu sama saja dengan menjelaskan kembali apa itu Homeschooling, alasan meng-HS kan anak, tujuan dari Homeschooling, bagaimana cara menjalankan Homeschooling, daaaan.... masih banyak lagi.

Tapi.. jawaban singkatnya adalah, Homeschool Mom itu... harus mau belajar. Ketika seseorang mau belajar, Insyaa Allah... apa yang ingin diketahui atau dipelajari akan bisa ia pahami.

Nah.. biasanya nih... salah satu pelajaran wajib di sekolah formal adalah Matematika. Saking wajibnya, dari TK sampai mau masuk kuliah ada ujiannya. Dengan kata lain, dari TK sampai SMA.. apapun cita-citanya harus belajar Matematika. Dan.. rata-rata, pelajar sekolah tidak menguasai pelajaran matematika. Why oh why....?

Bunda Nisrin juga dulunya bukan yang termasuk excellent di pelajaran Matematika. Nah.. jadi gimana dong caranya mengajarkan Nisrin Matematika? Padahal Bunda Nisrin gak jago Matematika.

Balik lagi ke awal.. harus diluruskan dulu persepsinya.
Homeschooling itu bukan memindahkan sekolah ke rumah.
Homeschooling itu tidak melulu pelajaran akademis.
Homeschooling itu bukan berarti anak dibatasi akses belajarnya.

Anak Homeschooling itu, bisa belajar di mana saja, kapan saja dengan siapa saja, Jadi bukan sama Bundanya terus. Tapi.... memang, Ibu adalah madrasah pertamanya.

Nah.. karena Nisrin masih berusia setara sekolah dasar, gak terlalu susah dong kalau untuk menemaninya belajar matematika tingkat SD. Tapi.. yang jadi perhatian Bunda Nisrin adalah, bagaimana agar Nisrin suka belajar matematika. Agar Nisrin merasakan manfaat dari belajar matematika secara langsung. Bukan cuma belajar berhitung.

Bunda Nisrin bukan orang yang ahli dalam mengajarkan matematika. Jadi harus banyak cari tahu sana sini juga. Dalam kehidupan sehari-hari sudah pasti pelajaran matematika harus langsung terintegrasi. Misal: Beli bahan makanan, mengenal waktu, memasak, housekeeping jobs, dll pasti ada matematika nya.

Tapi... supaya lebih terarah dan memudahkan untuk kebutuhan di masa mendatang, Nisrin tetap belajar matematika menggunakan worksheet/lembar kerja. Pernah langganan IXL, tapi... kurang efektif. Karena Nisrin tipe anak yang Hands-On. jadi senengnya ada menulis, mewarnai, menggambar, menggunting dan melipatnya. Nah... jadilah Kami mencari materi bahan ajar matematika yang cocok untuk Nisrin. 

Alhamdulillah.... ketika niat itu ada, maka jalannya dibukakan. Kami dapat link untuk berlangganan teacher file box. Di sana ada ribuan worksheet Evan Moor yang bisa diunduh. 

Nisrin sekarang sedang mengerjakan Math Skill Sharpener Grade 3. Kami suka sekali dengan worksheet nya yang tematik, menarik dan aplikatif dengan kehidupan sehari-hari.

Math Grade 3
Kalau dibandingkan dengan kurikulum di Indonesia, kurikulum yang dipakai Evan Moor ini terbilang lambat.  Di bawah ini adalah gambaran singkat mengenai tingkat capaian perkembangan math skill kelas 3 SD versi Evan Moor (Common Core Program) dengan Indonesia punya.


Meskipun sekarang di Indonesia lagi hobi gonta ganti kurikulum, tapi sama aja sih... target capaian nya. Jadi istilahnya... meskipun kulit kurikulumnya beda, tapi isinya sih gitu gitu aja, cara makannya aja yang suka beda-beda. Hehehe... perumpamaan apa pula ini...

Balik lagi ke Evan Moor vs Buku PaketTampilannya juga beda banget. Tema-tema yang diambil di Evan Moor lebih imajinatif. Anak juga tidak dijejali dengan soal berhitung. Jadi kalau Buku Pelajaran Matematika di Indonesia itu umumnya menekankan pada keterampilan berhitung. Soalnya banyak banget..... stress lihatnya juga.

Kalau yang Evan Moor, anak diajak untuk berimajinasi, membayangkan situasi nyata yang mengharuskan adanya aplikasi matematika, 


Soal cerita juga modelnya macam-macam.. tapi yang paling sederhananya saja, punya Evan Moor sudah lebih menarik.

Soal Cerita versi Evan Moor dan Buku Pelajaran SD kelas 3
Logika matematika diajarkan dengan cara yang menarik.

Soal sequencing kayak gini juga dari level Grade 1 terus diulang-ulang 

Soal-soalnya bisa jadi menarik karena ada games nya

Semoga saja para penulis Buku pelajaran di Indonesia bisa lebih kreatif, atau setidaknya penerbit mau mengkolaborasikan ahli matematika dengan graphic designer untuk urusan content. Jadi graphic designer itu bukan cuma mempercantik tampilan buku, tapi juga ikut merancang materi buku pelajarannya. Pasti buku pelajarannya jadi ciamik. ;)

Jadi kesimpulannya, Kami memilih menggunakan worksheets matematika milik Evan Moor. Kalau Nisrin tertarik dengan online learning, mungkin akan dicoba lagi langganan IXL nya.







4 komentar:

  1. Salam kenal Bunda Nisrin...

    Menariikk skali cara belajar matematik HS nya..
    Mengingat saya dl jg lemah berhitung dan gak ingin anaknya jg seperti emaknya.. Heuuu..

    Anak saya masi usia 5 tahun, teh..
    Adakah worksheet yg recommended utk anak usia pre-school?

    Haturnuhun share ilmunya teh...

    BalasHapus
  2. Berapa harganya? saya perlu untuk anak-anak di Panti Yatim Piatu dan Dhuafa ni. Trims

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya gak jualan. Silahkan langganan di teacherfilebox.com

      Hapus