Pelatihan Batik Tulis di Desa Sindangjaya Cipanas Cianjur

Beberapa bulan lalu, Saya sempat belajar membuat batik tulis di rumah teman, teh Lia D. Najib. Beliau ini segala bisa, mulai dr crafting, watercolouring sampai bikin sepatu aja bisa. 😱 Saya orang yang suka crafting, tapi tak cukup lihai jika harus belajar otodidak. 😌 Nah.. Untungnya teh Lia itu mau ngajarin saya dan ngajak saya bikin-bikin.. Rejeki banget kan..?

Pertama kali membuat batik tulis, saya pilih pola doodle sederhana berbentuk nanas. Ide asli? Ya enggak lah.. Tentunya hasil ATM (Amati Tiru Modifikasi) dari Pinterest. 😆😉

DIY Batik Tulis
DIY Batik Tulis yang Pertama

Pertama coba, saya cukup suka dengan hasilnya. Meskipun ada yang bleberan, tapi saya suka.

Sepulangnya dari pertemuan membatik itu, saya juga membawa kain untuk dipola, dan dibuat menjadi kerudung. Tapi sampai sekarang belum selesai.. Uh la la... 👻

Setelah itu saya belum membatik lagi, tapi... teh lia tiba-tiba menghubungi, dan katanya minta saya jadi asisten pelatihan batik tulis. 😱😳



Rasanya kaya dapat doorprize gitu. Karena kaya.. "masa sih?", tapi seru dan kesempatan bagus juga untuk belajar. Jadi, karena jadwalnya cocok, dan bisa bawa anak-anak.. Bismillah.. Saya ambil kesempatan jadi asisten nya teh Lia di Pelatihan Batik Tulis.

Pelatihan Batik Tulis
Saya bagian nemenin Peserta di bagian luar ruangan.

Saya baru kali pertama datang ke Desa Sindangjaya Cipanas Cianjur... Owh ternyata lumayan jauh.. Dan tempatnya nyempil di tengah lembah perkebunan sayur.

Warga di sana ternyata sudah berkumpul dan menunggu pelatihannya dimulai. Acara pelatihan diadakan hari Jum'at, 3 Agustus 2018 pukul 14.30 WIB. Pelatihan Batik tulis seharusnya diadakan sejak pagi hari, supaya bisa lebih leluasa waktunya. Tapi.. warga Desa Sindangjaya hanya punya waktu luang di siang hari. Karena pagi harinya mereka harus pergi ke kebun. 👌

Teh Lia sudah menyiapkan handout, peralatan meembatik dan juga kain yang sudah diberi pola. Jadi pelatihannya langsung praktek menggunakan canting dan menorehkan lilin sesuai pola. Dan.. Luar biasanya, mereka semua cepet banget belajarnya.. 💞👍👍

Jadi dengan waktu yang singkat, pola batik sudah dililin, dan bisa langsung masuk ke proses pencoletan warna.

Saya suka sekali melihat antusiasme warga, katanya mereka memang punya waktu luang, tapi bingung harus melakukan apa, selain ngobrol-ngobrol.. Dan, yang namanya kegiatan seni, pasti bisa menjadi relaksasi dan kegiatan refreshing. Jadi pelatihan batik tulis ini cocok banget.

Pencoletan Batik Tulis
Proses Pencoletan

Acara Pelatihan Batik Tulis ini memberikan inspirasi kegiatan dan karya untuk warga desa sindangjaya.

Desa Sindangjaya yang memiliki ciri khas produksi sayuran berkualitas, bisa juga membuat batik tulis dengan ciri khas sindangjaya. Seperti motif sayuran..

Setelah acara selesai, sambil menikmati hidangan makan malam, beberapa warga langsung konsultasi pada teh Lia dan suami tentang kelanjutan pelatihan batik tulis ini. Wah.. mudah-mudahan kelompok pengrajin batik tulis di desa sindangjaya bisa terbentuk ya..

Oh iya, ada hal unik lain yang saya temukan di desa sindangjaya. Saat akan shalat maghrib, saya bergegas ke masjid. Karena berpikir, mumpung masjidnya dekat dan hanya selangkah dari rumah tempat kumpul.

Tidak banyak tanya, karena bawa mukena sendiri, saya meluncur masuk ke masjid. Eh tapi saat baru masuk masjid, saya dipanggil oleh Ibu-Ibu dengan nada panik.

"Teteh... jangan masuk ke masjid!"

Hah?! Saya langsung kaget, kenapa saya gak boleh masuk ke masjid?

"Teteh cepet keluar ya... Maaf, di sini mah perempuan gak boleh shalat di masjid. Cuma laki-laki aja.."

Hah..?!! Saya tidak pikir panjang, langsung keluar masjid, dan pindah ke ruangan madrasah yang ditunjukkan oleh Ibu itu.

"Perempuan cuma boleh shalat di sini kalau mau berjamaah. Maaf ya teh.."

Lalu saya tengok kanan kiri, tidak ada yang shalat berjamaah.

"Atau teteh shalat di rumah saya aja. Da memang jarang ada perempuan yang shalat maghrib berjamaah."

Mendengar itu saya langsung mengangguk saja..

"Iya gak apa-apa teh.. Saya shalat di sini aja, kalau di rumah kan lagi banyak orang. Kenapa ya teh, perempuan gak boleh shalat di masjid?" Saya masih heran dengan aturan tersebut.

"Ya pokoknya di sini mah gak boleh."

Ok.. saya sudahi dulu pertanyaan dan kebingungan saya, karena jawabannya juga saklek. Pokoknya begitu. Toh saya juga yang salah, meski masih di tanah cianjur, pasti ada perbedaan adat, budaya dan kebiasaan. Jadi segala sesuatunya perlu di clear & Clarify sejak awal.

Read More about Komunikasi Produktif

Semoga jadi pengingat, bahwa keragaman itu selalu ada, jadi kita perlu hati-hati dalam bertindak dan bertingkah laku, dan sebisa mungkin menghargainya.

Pengalaman berkunjung ke Desa Sindangjaya ini sungguh berkesan. Semoga bisa berkunjung lagi, dan bisa mengenal ragam budaya di sana secara lebih dekat.






4 komentar:

  1. Cihuyyy akhirnya nongol juga yaa ini postingan...
    Aku juga baru ngelarin teh...hahahha
    Duh..teh chika pindah ke bdg serasa hilang teman satu hobby..😑😩😩😩

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tenang, kayaknya aku yg bakal tetep ngejar teh lia yg banyak ilmunya... 😍🤗

      Hapus
  2. Sangat menginspirasi Mbk, insya Allah sangat bermanfaat. Terima kasih atas sharingnya.

    BalasHapus