8 Tahun Rumah Nisrin

Tidak ada suatu kejadian pun yang kebetulan terjadi, melainkan sudah tercatat dalam lauhul mahfudz. Masya Allah.. 😭😭

Dan ternyata, September 8 tahun lalu, adalah bulan kelahirannya blog rumah nisrin ini. ❤️💞💕


Blog Rumah Nisrin ini meski sudah 8 tahun, kontennya masih seputar curhat soal keluarga. Dibilang konsisten, gak terlalu konsisten juga sih.. Terbukti dengan jumlah blog post yang tidak stabil tiap tahunnya. 😓😔

Tapi saya bersyukur, sejak 8 tahun lalu belajar menulis di blog ini, sehingga bisa menemukan "harta karun" dalam perjalanan menjadi orang tua dan berkeluarga.



Kegiatan Homeschooling anak-anak, tampaknya akan terus menjadi kisah utama di blog ini.

Apakah mulus? Tentu saja tidak.. Apalagi, tantangan setiap anak itu berbeda. Jadi harus terus belajar.

Mulai dari HS tunggal, Nisrin. Lalu ada Evelyn dan Kirei. Dan... Insyaa Allah akan tambah 1 personil lagi.. 😚😊 Mohon do'anya..

Seperti apa sih Homeschooling-nya Nisrin dan kedua adiknya? Kenapa kok bisa pilih jalur pendidikan Homeschooling?

Jadi, awalnya karena dulu saat Nisrin usia 2 tahun, Saya dan Suami sering pergi ke luar kota. 2 minggu di Bandung, 2 minggu di luar kota.

Namanya baru punya anak satu, tentu ingin memberikan yang terbaik dan riweuh cari sekolah. Iya.. Pas Nisrin usia 2 tahun, udah rajin ikut expo pendidikan, dan cari tau, bagusnya disekolahin di mana.. 🤔

Tapi ya karena sering bepergian itu, jadi kayaknya sekolah manapun gak cocok. Masa tiap bulan bolos 2 minggu? Masa anak semata wayang ditinggal-tinggal, karena adanya urusan pekerjaan?

Akhirnyaa.. Coba cari alternatif, yaitu homeschooling. Belajarnya, dengan cara beli buku-buku tentang HS, dan follow blog HS di luar negeri. Sampai akhirnya ketemu klub oase dan makin yakin, kalau HS di indonesia itu bisa dilakukan.

Awalnya seperti apa HS nya? Seperti main sekolah-sekolahan.. 😂🤣

Baca: Di Sekolah Homeschooling Nisrin

Dan bagaimana pendapat nisrin yang saat itu masih berusia 3 tahun, saat ditanya soal sekolah dan homeschooling?

Baca: Hebatnya Homeschooling

Apakah saya banyak ditanya soal keputusa memilih homeschooling?

Hmm.. Keluarga besar tidak kami ikut sertakan dalam menentukan keputusan. Jadi sejak awal, kami langsung jalan HS, dan belajar menuliskan kisah perjalanannya di blog ini. Lalu saya share blognya di Facebook. Maka otomatis keluarga pun tau prosesnya.

Keluarga mungkin ada yang sempat ingin protes, tapi karena kesempatan untuk protes juga tidak banyak, jadi mungkin mereka lupa.. 😁

Ditambah.. Dulu setiap kali bertemu keluarga, saya langsung menyodorkan kartu nama keluarga bertuliskan alamat blog. 🤣😂 Sayang gak ada fotonya..

Jadi sebelum ditanya macam-macam, saya tanya duluan.. "Sudah baca blog rumah nisrin belum? Nanti baca ya... Teteh (Red:Saya) tulis cerita soal Nisrin. 😂😁🤣 Narsis pisan tampaknya ya..

Tapi dengan seperti itu, keluarga jadi percaya, dan sekarang seneng denger cerita-cerita kegiatan HS anak-anak.

Apa saya pernah ditanya oleh orang lain? Ya pernah pastinya..

Baca: Wawancara Homeschoolingnya Nisrin

Apakah pernah merasa gagal? Ya pernah.. Bahkan hanya karena hal sepele.. 😂😅

Baca: Kegagalan di Masa Liburan

Apakah kegiatan Nisrin terencana dan sistematis? Untuk di suatu waktu pernah sistematis, pernah juga sangat tidak terencana.

Baca: Pindah Jalur Dulu Ke Unschooling

Jadi.. Sampai Nisrin usia 11 tahun, Nisrin full homeschooling? Hmm... Enggak juga, karena Nisrin pernah merasakan ikut sekolah di TK milik neneknya, tapi kegiatan saya yang rencanakan.

Nisrin juga pernah ikut HSG SD khoiru ummah selama 1 tahun, tapi kembali Homsechooling mandiri.

Baca: Deschooling, Unschooling, Homeschooling atau Apapun Itu.

Dengan pengalaman menjalani Homeschooling sampai Nisrin berusia 11 tahun, apakah saya ajeg dan tidak punya rasa khawatir? Tetep banyak khawatirnya yaaa.. Saya juga setiap tahun selalu menawarkan, apakah Nisrin mau sekolah atau tetap homeschooling..

Sampai sekarang jawaban Nisrin dan Evelyn adalah memilih Homeschooling. Sedangkan Kirei, selalu menjawab, "Aku ingin sekolah."

Perjalanan homeschooling setiap anak pasti berbeda, tidak bisa dibandingkan. Bahkan antara adik kakak pasti berbeda. Tantangan akan selalu ada, apakah memilih HS atau Sekolah Formal. Yang penting, siapkah kita menghadapi perubahan tantangan? Siapkah untuk belajar bersama anak-anak?

Hmm... Insyaa Allah bisa... 😊

Kalau galau, inget aja mantranya.. Cancel, Cancel Go Away.. 😃😄

Tidak ada komentar:

Posting Komentar