Ketika Kirei Berhenti Cadel dan Merayakan Huruf R

Setiap anak kecil, biasanya akan memerlukan waktu untuk bisa fasih melafalkan huruf "R". Kirei yang hampir genap berusia 4 tahun, tidak terkecuali. Namun sejak awal bulan Maret ini, Kirei sering memainkan lidahnya dan mengeluarkan suara, "rrrrrrrr" atau "wrrrrrrrrr". :D Aha!! Pasti sebentar lagi dia bisa fasih mengucapkan huruf R. Terus terang saja, saya selalu menanti-nanti bahkan harap-harap cemas menunggu anak-anak bisa menyebutkan huruf "R", khawatir cadel. Padahal tidak ada yang salah dengan menjadi cadel di usia dini atau jika memang berlanjut hingga dewasa.

Cadel Pada Anak

Cadel Pada Anak


Seperti yang kita ketahui, cadel merupakan ketidakmampuan seseorang mengucapkan bunyi huruf tertentu, seperti huruf F, L, P, R, S, T, V. Biasanya cadel dialami oleh anak usia balita, di masa ia mulai sering mengucapkan aneka kosakata hingga kalimat. Ada yang cadelnya berlanjut hingga usia sekolah dan dewasa, ada juga yang secara alamiah hilang.

Penyebab cadel ada 2 jenis, penyebab fisiologis dan psikis.

Penyebab Fisiologis Cadel:


  • Kurangnya kematangan sistem saraf otak yang mengakibatkan kurang matangnya koordinasi bibir dan otot-otot di lidah.
  • Adanya kelainan fisiologis berupa gangguan pada bagian pendengaran, otak atau area mulut.


Penyebab Psikologis Cadel:


  • Orangtua/lingkungan yang membiarkan anak cadel, dengan membiasakan dan mencontohkan pelafalan cadel pada anak.
  • Anak meminta perhatian pada orang tua, dengan cara menirukan suara adik bayi yang cadel.

Alhamdulillah, menurut pengamatan saya, tampaknya tidak ada gangguan Fisiologis atau Psikologis yang bisa memicu cadel pada Kirei. Dan ternyata benar, pada tanggal 30 Maret lalu, Kirei tiba-tiba berlatih menyebut kata "Perak" dengan suara "R" yang tebal, sehingga seperti, "perrrrak" :D.

Dia kemudian ditantang untuk mengucapkan kosakata lain yang mengandung huruf R, seperti: Kirei, gerak, berenang, seru, dll. Tapi ternyata dia belum fasih sepenuhnya. Dia masih canggung dan bingung ketika harus mengucapkan kosakata seperti: hari, riang, rapi, roda.Tidak apa-apa, tidak usah menggegasnya... Lagipula anak kecil itu lucu karena cadelnya juga kan.. Hehhehe...

Tapi, bagi teman-teman yang merasa khawatir, anaknya akan cadel, bisa melakukan beberapa hal seperti berikut ini:


  • Lakukan obervasi fisiologis anak.
  • Selalu melafalkan huruf dan kata dengan fasih, agar anak tahu cara menirukan suara dan menggerakkan bibir dan lidahnya.
  • Berikan pujian, ketika ia berusaha menirukan ucapan yang fasih, meski ia belum berhasil.
  • Konsultasi pada psikolog dan dokter tumbuh kembang, jika ada gejala cadel yang berlanjut hingga usia sekolah, barangkali anak memerlukan terapi wicara untuk memperbaiki pelafalannya.


Dan, jika ternyata cadelnya tidak bisa disembuhkan, jangan pernah meledek atau membuatnya minder dengan cadelnya. Karena cadel justru bisa menjadi keunikan seseorang, tergantung bagaimana menyiasati dan mengubahnya menjadi kekuatan. Banyak juga kan tokoh orator, penyiar radio, presenter dan penyanyi yang cadel, tapi malah justru memiliki daya tarik tersendiri. ;)

#cintaidirimu



Tidak ada komentar:

Posting Komentar