Pendidikan Karakter [Bagian 4]

Selamat Pagi!!! \(^.^)/ Mumpung masih pagi, pikiran masih fresh, Saya mau berbagi mengenai materi Pendidikan Karakter selanjutnya, yaitu Constructive Responding.

Pendidikan Karakter-Character Responding
Picture Source: www.gostrengths.com

Materi ini sebenarnya sederhana, tapi penerapannya membutuhkan latihan dan kesabaran tingkat tinggi. Hehehe..... kesannya berat banget yaa...

Ketika Kita menanggapi suatu kejadian, tingkah laku atau sikap seseorang khususnya anak. Akan ada 4 macam respon yang bisa kita berikan.

Contohnya, Saya meminta Nisrin untuk mengerjakan paper craft sederhana. Kemudian Nisrin menanggapinya dengan pernyataan, "Ah susah..... bantuin sama Bunda dong.", padahal ia belum mencobanya sama sekali. Saya bisa memberikan berbagai respon atas sikapnya tersebut:

  1. Constructive-Active: Boleh... Tapi Nisrin coba baca dulu petunjuknya. Kalau sudah dibaca, pasti terbayang bagaimana caranya. Paper Craft ini kan memang cocok untuk anak seusia Nisrin! ^.^ 
  2. Constructive-Passive: Coba dulu ya... itu mudah kok. Kan ada petunjuknya. 
  3. Destructive-Passive: Itu mudah sekali... sudah dibaca petunjuknya belum?!
  4. Destructive-Active: Ih... gitu aja gak bisa. Baca dong petunjuknya!
Nah... bisa terbayang kan... apa yang dimaksud dengan Constructive Responding?

Berdasarkan penelitian, anak yang sering mendapatkan respon Contructive-Active, menjadi lebih cerdas, kritis pemikirannya, lebih tanggap, optimis dan percaya diri.

Coba teman-teman bayangkan sendiri berbagai kejadian dengan menerapkan keempat macam respon. Pasti teman-teman akan memilih untuk terus mendapatkan Constructive-Active Responds.

Kendala dalam menerapkan hal ini pada umumnya adalah, mood, kesabaran dan cara pandang kita yang tidak selalu positif.
Selalu mencari hal positif dalam setiap kejadian, sikap atau tingkah laku seseorang kadang tidak mudah. Apalagi mengungkapkannya dalam cara yang positif dan penuh antusias, pasti memerlukan kesabaran dan passion yang tinggi.

Ayo Bunda.... kita coba menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, agar karakter anak terbangun lebih positif.
Misalnya ketika Kita sedang sibuk melakukan pekerjaan, lalu anak-anak merengek minta ditemani bermain, belajar, atau apa saja. Cobalah untuk selalu menanggapinya dengan respon Contructive-Active. 
"Wah... ide bagus! Bunda juga perlu istirahat dari mengerjakan pekerjaan ini. Kita bermain apa yaa...?"
"Anak Bunda senang belajar ya! Kita siapkan pelajarannya sama-sama yuk!"
Bukan hal yang mudah ya teman.... tapi mari kita mencobanya terus. :)


7 komentar:

  1. iyaa maak.. bukan hal yang mudah, terutama kalau emosi lagi gak beraturan. tapi itu pentingnya belajar menangani emosi biar bisa ngajarin juga ke anak siiih :D

    BalasHapus
  2. wah, bener mak, respon ortu terutama bundanya sangat berpengaruh terhadap perasaan dan pola pikir anak. sekali saja anak dicuekin, pasti berikutnya ada rasa enggan sama hal itu. heuheu

    BalasHapus
  3. Ketauan deh, selama ini emaknya keseringan passive response ke Nisa. Ampuni emakmu ini, Nak. :p
    Makasii sharingnya Mak.

    BalasHapus
  4. Huhuhu... aku ini termasuk emak yang kurang sabar. :(
    Btw, tfs :)

    BalasHapus
  5. Heuheu... sebelum berandai-andai mengenai karakter anak. Karakter emaknya dulu yang harus diperbaiki. :3

    BalasHapus
  6. masih suka bingung dengan pilihan kata2nya. Jadi kadang senjataku ya keep smile aja. Hihi

    BalasHapus
  7. iya... daripada yang keluar penuh emosi, atau tanpa emosi positif, mending awali dengan senyum.... :D

    BalasHapus