Haruskah Aku Menghafal Nama Mereka?

Minggu lalu.. di tempat les bahasa inggris, Nisrin dan anak-anak lainnya diminta menyebutkan nama idola mereka. Kata Nisrin, gurunya memandunya untuk menyebutkan nama salah satu member JKT48. Nisrin memang bukan fans JKT48 atau artis lainnya. Dia minim informasi soal artis. Tapi dia pernah menonton penampilan JKT48 di TV dan menganggap salah satu membernya "paling cantik". Alhasil dia menyebutkan salah satu member JKT48 tersebut sebagai idolanya. Hihihi... sambil gak ngerti idola itu maksudnya apa.


Setelah kelas usai, anak-anak ternyata melanjutkan obrolan mereka tentang idolanya masing-masing. Rata-rata anak perempuan mengidolakan JKT48. Sementara anak laki-laki mengidolakan Noah. Nisrin yang paling kecil diantara teman-teman lesnya, biasanya hanya tersenyum, menanggapi singkat dan mendengarkan dengan baik. 

Sepulang dari les bahasa inggris, Nisrin minta izin untuk googling mengenai JKT48.
"Bunda.. aku mau searching yah.."
"Mau searching apa chin?"
"JKT48."
"Kenapa?"
"Kan tadi pada ngomongin JKT48."
"Oh..."
"Bun.. kalo Nabilah itu JKT48 apa AKB?"
"JKT.. kan orang Indonesia."
"Kalo Naomi?"
"Lihat aja sendiri di web-nya."
Kemudian saya mengarahkan Nisrin untuk membuka situs resmi JKT48."
"Nah...ini member JKT48.."
"Banyak sekali bun???"
"Iya emang banyak."
"Hadeuuuuhhhh..... gimana ngehafalinnya.."
"Hah??? Kenapa harus dihafalin chin?"
"Ya kan temen-temen di tempat les pada hafal... mana yang JKT mana yang AKB. Lagunya juga pada hafal loh bun! Hmmm.... harus gitu ya dihafalin??"
"Ya gak harus.... mereka hafal karena mereka suka sekali lihat JKT48. Jadi mereka cari tahu soal JKT48. Terus hafal deh..."
"Aku sih biasa aja... tapi... biar kalo ngobrol ngerti aja deh.. boleh yaa... aku baca-baca JKT48."

Hihihi..... ada-ada aja... Tapi... pengalaman ini sedikit menggelitik saya. 
Sisi positifnya, Nisrin tahu gimana cara menyesuaikan diri, cara bergaul dengan orang lain, yaitu berusaha mengetahui kesukaan orang lain. Dengan mengetahui kesukaan mereka, dia akan lebih leluasa untuk ngobrol.
Sisi negatifnya, ketika ada temannya menyukai sesuatu, apakah Nisrin jadi ikut-ikutan terlihat menyukai hal tersebut? 
Saya berharap Nisrin bisa punya banyak wawasan, namun tetap menjadi dirinya sendiri. Jadi..ketika dia tidak menyukai suatu hal..dia bisa menyatakannya dengan tegas. Tetap bisa bergaul dengan orang lain meski memiliki kesukaan yang berbeda. 
Tampaknya keterampilan bergaul dan karakter yang kuat memang harus dibangun sejak kecil. Karena itu merupakan hal yang penting bagi pengembangan diri anak. Kuncinya mungkin ada pada komunikasi dalam keluarga. Bila anak terbiasa curhat pada orang tuanya, maka akan lebih mudah untuk membimbing anak dalam menentukan mana yang baik mana yang buruk. Akan lebih mudah pula bagi anak untuk menentukan bagaimana cara dia bersikap. 
Ayo biasakan diri untuk menjadi tempat curhat anak-anak. Berusaha untuk menjadi sahabat pertama dan terbaik bagi mereka. ^.^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar