Ungkapan Sayang Untuk Adikku

Sebenarnya ada banyak peristiwa yang belum sempat Saya tulis di blog. Karena beberapa minggu ini Saya merasa "galau". Hehe..kesannya Saya masih ABG labil ya kalo pake kata "galau".

Dari beragam kejadian, ada hikmah yang bisa Saya dapat. Salah satunya adalah tentang kasih sayang. Seandainya Allah SWT tidak meneteskan sifat rahman dan rahiim nya apa jadinya hidup ini?

Waktu kecil, rasa sayang pada orang tua dan adik sudah sangat besar. Tiap malam, Saya selalu mengintip kamar orang tua, untuk memastikan apakah mereka masih bernafas atau tidak. Ketika mengajak adik bermain di rumah tetangga, tetangga sering menggoda Saya yang masih berusia 4 tahun. 

"Adiknya lucu banget.. ditinggal di sini aja ya?"

Mendengar perkataan itu, masih teringat dalam benak, betapa Saya takut akan kehilangan adik Saya. Saya takut adik Saya diculik oleh tetangga. Bahkan Saya sampai menangis histeris sambil memeluk adik Saya.
Ketika adik Saya duduk di bangku TK, Saya khawatir dia akan diganggu oleh teman-temannya. Harusnya Saya tak perlu khawatir, karena adik Saya tergolong galak sebenarnya. Hehehe...

Sekarang Saya punya tiga orang Adik. Meski Saya sudah berkeluarga. Dan adik-adik Saya pun sudah beranjak dewasa. Saya masih punya perasaan yang sama. Saya ingin menjaga adik-adik, ingin mereka tumbuh dengan indah..bak pualam. Kenapa seperti pualam? Karena Saya masih ingat betapa lugu dan suci hati adik-adik. Saya ingin mereka terpahat dengan indah, dan tak sembarang orang yang bisa menyentuhnya. Saya pernah melakukan banyak kesalahan, dan tak ingin mengulanginya lagi. Saya selalu berharap agar adik-adik tidak mengikuti contoh yang sesat. Maka dari itu Saya terus memohon hidayah, petunjuk, ampunan pada sang Kuasa agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi. 

Saya merasa sakit ketika mereka mengabaikan Saya. 
(Gusti..ampuni hamba..hamba pun sering mengabaikan-Mu) 
Saya merasa sakit ketika menyadari bahwa mereka tak mengerti kalau Saya peduli pada mereka. 
Saya merasa sakit, bila mereka menganggap Saya membatasi atau mengekang mereka. 

Padahal tidak! Justru Saya hanya berusaha melindungi mereka. 
Tapi ya..semakin mereka dewasa, semakin saya menyadari kalau mereka bukan milik Saya. Mereka punya hati, akal, jalan pikirannya masing-masing. Seberapa kuatnya usaha Saya memberi masukkan, kritik, saran, Saya tak bisa memaksakannya. Allah SWT jua yang akan menggerakkan hati seseorang. Saya hanya bisa berdo'a semoga Saya, adik-adik, orang tua, keluarga, bisa berjalan di jalan yang lurus.

Kegalauan Saya cukup sampai di sini. Adik-adik Saya masih punya Papah-Mamah-Abi yang lebih bertanggung jawab dan berkewajiban untuk mendidik mereka. Dan yang pasti, Allah SWT adalah yang paling menyayangi mereka. Saya yakin Insya Allah, Yang Maha Melihat akan terus menjaga mereka, memberi hidayah pada mereka.

Dunia Bahagia Akhirat Surga- Amiin yaa Rabb.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar